SERAYUNEWS-Sebanyak 316 relawan donor darah menerima penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Purbalingga. Penyerahan penghargaan dilaksanakan oleh Bupati Purbalingga yang juga Ketua PMI Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), di Pendapa Dipokusumo Pemkab Purbalingga, Selasa (7/11/2023).
“Anda semua merupakan relawan yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 25 kali. Atas nama pemerintah dan PMI, kami mengucapkan terima kasih. Berkat panjenengan semua stok darah di UTD sampai hari ini masih tersedia dengan baik. Setetes darah panjenengan ini sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” kata Tiwi.
Dalam kesempatan tersebut Tiwi juga mengajak kepada untuk mensukseskan penggalangan dana Bulan Dana PMI yang digelar tiap tahun. Dana yang masuk 100% akan dikembalikan kepada masyarakat Purbalingga yang membutuhkan.
“Yaitu melalui berbagai program seperti pemugaran rumah tidak layak huni, pemberdayaan ekonomi, membantu anak usia sekolah tidak sekolah (AUSTS) dan kebencanaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Tiwi juga mengukuhkan 135 orang anggota Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dari PMI Purbalingga. Mereka berasal dari 4 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Kalimanah dan Padamara. Sebelumnya, mereka telah menjalani pelatihan oleh Batalyon 406/Chandra Kusuma.
“Selamat telah bersedia menjadi sukarelawan PMI Purbalingga semoga betul-betul menjalankan tugas dalam membantu masyarakat,” kata Tiwi.
Pihaknya berharap, apa yang telah didapat dalam pelatihan bisa ditularkan dan disosialisasikan kepada masyarakat di desa masing-masing. Sebab Kabupaten Purbalingga termasuk rawan bencana.
Disebutkan, potensi bencana Purbalingga diantaranya gunung meletus. Saat ini Gunung Slamet berstatus Siaga 2 dan butuh kewaspadaan masyarakat. Selain itu juga potensi banjir dan tanah longsor mengingat Purbalingga dilewati 2 sungai besar dan perbukitan.
“Ini perlu kita antisipasi, paling tidak ketika terjadi sesuatu, sudah siap. Meski tidak diharapkan terjadi. Kita lakukan upaya preventif, mengedukasi masyarakat dalam menghadapi kedaruratan dan penanganan bencana. Sehingga sudah paham apa yang harus dilakukan,” tandasnya.