SERAYUNEWS — Berikut ini informasi tentang doa saat angin kencang. Fenomena angin kencang merupakan hal yang sering terjadi, terutama di musim pancaroba ketika cuaca sulit diprediksi.
Dalam kondisi seperti ini, umat Islam dianjurkan untuk tidak hanya waspada secara fisik, tetapi juga memperbanyak doa sebagai bentuk permohonan perlindungan kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW sendiri memberikan tuntunan doa yang bisa diamalkan ketika angin bertiup kencang, agar terhindar dari bahaya dan memperoleh kebaikannya.
Angin dalam Islam memiliki makna yang mendalam. Dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Al-Baqarah ayat 164, disebutkan bahwa angin adalah salah satu tanda kebesaran Allah.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pengisaran angin dan pergerakan awan antara langit dan bumi merupakan bukti kekuasaan Allah bagi mereka yang mau berpikir.
Dari sini, umat Muslim diingatkan bahwa segala fenomena alam, termasuk angin, terjadi atas kehendak dan pengaturan Allah SWT.
Berikut empat doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk dibaca ketika menghadapi angin kencang:
1. Doa pertama untuk memohon kebaikan dan perlindungan dari keburukan angin
Rasulullah SAW bersabda:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا
Allahumma innii as’aluka khairahaa wa a’uudzubika min syarrihaa
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Doa ini menjadi bentuk pengakuan bahwa angin bisa membawa manfaat sekaligus bahaya, tergantung bagaimana Allah menghendakinya.
2. Doa kedua untuk memohon kebaikan yang dibawa angin
Doa ini sedikit lebih panjang dan lebih rinci dalam permohonan:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ
Allahumma innii as’aluka khairahaa wa khaira maa fiiha wa khaira maa ursilat bihi wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiiha wa syarri maa ursilat bihi.
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan.” (HR Muslim dan Tirmidzi)
Melalui doa ini, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk tidak hanya melihat angin sebagai fenomena alam semata, tetapi juga sebagai sarana introspeksi dan permohonan agar Allah menurunkan keberkahan, bukan malapetaka.
3. Doa ketiga yang mengingatkan agar tidak mencela angin
Dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
عن أبي هريرة قال: سمعت النبي صلي الله عليه وسلم يقول: الريح من روح الله تعالي تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب, فإذا رأيتموها فلا تسبوها واسألوا الله خيرها واستعيذوا بالله من شرها
Artinya: “Dari Sayyidina Abu Hurairah RA beliau berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”
Dari Sayyidah Aisyah RA sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan salat, kemudian berucap: “Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini).” Dan ketika turun hujan, beliau berucap: “Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).”
4. Doa keempat untuk memohon hujan yang membawa manfaat
Selain doa untuk menghadapi angin, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa agar hujan yang turun menjadi rahmat, bukan bencana:
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di dataran tinggi, di gunung-gunung, di bukit-bukit, di lembah-lembah, dan di tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari)
Doa ini mencerminkan keseimbangan dalam Islam: manusia diminta berikhtiar dan berdoa agar segala fenomena alam yang terjadi membawa manfaat bagi kehidupan, bukan sebaliknya.
Dengan mengamalkan doa-doa tersebut, umat Muslim diajak untuk selalu mengingat kebesaran Allah SWT dalam setiap kejadian alam, serta menjadikan setiap hembusan angin sebagai pengingat bahwa kekuasaan Allah meliputi segala hal di langit dan di bumi.***