SERAYUNEWS – Siapa sangka, jejak digital bisa menimbulkan bahaya. Apalagi, ada pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pasalnya, saat mereka mempunyai akses untuk memanfaatkan jejak digital dengan mencuri data pribadi, Anda bisa saja menjadi korban tidak kriminal.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima bahaya jejak digital yang mesti Anda ketahui. Jika Anda penasaran dengan informasi tersebut, simak sampai akhir.
Melansir dari IBM.com, jejak digital yang kerap disebut sebagai bayangan data merupakan jejak data unik yang dibuat seseorang atau bisnis ketika menggunakan internet.
Tidak hanya itu, hampir semua aktivitas online yang Anda lakukan, bakal meninggalkan jejak. Jadi, Anda harus waspada dan berhati-hati.
Salah satu jejak digital yang nampak terlihat jelas adalah mengunggah konten di media sosial, cookie yang digunakan situs web untuk melacak pengunjung, dan lainnya.
Terdapat sejumlah bahaya jejak digital yang bisa saja menimpa Anda saat berselancar di internet. Melansir dari amt-it.com, berikut informasi selengkapnya.
Pertama, bahaya dari jejak digital adalah digital exposure. Akibatnya, pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja mencuri data Anda.
Tidak hanya mencuri data, mereka juga bisa melakukan aksi kriminal berupa menggunakan identitas Anda. Jadi, hal tersebut sangat merugikan.
Serangan manipulatif untuk mencuri data penting atau phising juga menjadi salah satu bahaya jejak digital. Hal ini terjadi jika Anda lalai saat mengelola informasi.
Naasnya, saat melancarkan aksinya, phising biasanya dilakukan oleh para pelaku yang menyerupai kenalan atau lembaga. Oleh karena itu, para korban mudah terjebak.
Saat melakukan aksi tersebut, para pelaku pun bakal membobol data penting, seperti rekening ATM, data login, dan nomor kartu kredit.
Selanjutnya, bahaya jejak digital yang bisa saja Anda rasakan adalah penolakan pekerjaan. Ada kantor yang memecat karyawannya karena konten media sosial.
Nah, agar Anda tidak terjebak dalam bahaya ini, Anda bisa menyesuaikan kepribadian online dengan meninjau secara teratur profil media sosial.
Lalu, pastikan Anda melakukan pemeriksaan dengan detail saat melamar pekerjaan. Kemudian, cek apakah nama Anda di Google sudah bersih.
Jejak digital berupa foto, video, atau pernyataan memalukan mudah ditemukan jika tidak dihapus. Nah, reputasi Anda pun berpotensi bakal buruk.
Apalagi, ada warganet yang membagikan beberapa postingan media sosial tersebut. Lalu, mereka membagikan itu ke keluarga, teman, dan rekan kerja. Nama baik Anda pun bakal buruk.
Terakhir, jika sang anak terlalu sering mengunggah aktivitas atau identitas pribadi, mereka berisiko untuk menjadi korban pelecehan atau penipuan.
Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua harus mendidik anak mengenai keamanan online. Lalu, pastikan gunakan kontrol orang tua.
Itulah lima bahaya jejak digital yang bisa menyerang Anda. Semoga informasi ini bermanfaat. Tetap berhati-hati, ya.*** (Umi Uswatun Hasanah)