SERAYUNEWS – Perselingkuhan orang tua adalah pengalaman traumatis yang dapat meninggalkan bekas mendalam pada anak-anak.
Selain mempengaruhi hubungan antara pasangan, perselingkuhan juga dapat berdampak serius pada perkembangan emosional dan psikologis anak.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan lima dampak utama perselingkuhan orang tua terhadap anak. Yuk, simak artikel ini sampai akhir.
Salah satu dampak paling signifikan dari perselingkuhan adalah terganggunya kepercayaan anak terhadap orang tua.
Anak yang mengetahui bahwa salah satu atau kedua orang tua mereka berselingkuh mungkin merasa dikhianati dan sulit untuk mempercayai orang lain di masa depan.
Kepercayaan yang rusak ini dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan teman, pasangan, dan bahkan kolega di kemudian hari.
Perselingkuhan orang tua sering kali menyebabkan stres emosional yang berat bagi anak. Dian mungkin mengalami perasaan marah, sedih, kebingungan, dan bahkan rasa bersalah.
Anak bisa merasa terjebak di tengah konflik antara orang tua mereka, yang dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Dalam jangka panjang, anak ini mungkin membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi trauma emosional.
Masalah keluarga yang disebabkan oleh perselingkuhan dapat mengganggu konsentrasi anak di sekolah.
Mereka mungkin mengalami kesulitan fokus pada pelajaran, yang akhirnya mempengaruhi prestasi akademis.
Selain itu, stres dan kecemasan yang disebabkan oleh perselingkuhan dapat mengurangi motivasi belajar anak dan menyebabkan penurunan prestasi akademis.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan dimana perselingkuhan terjadi mungkin mengembangkan pandangan negatif tentang pernikahan dan hubungan romantis.
Dia mungkin merasa skeptis tentang kesetiaan dan komitmen, yang dapat mempengaruhi hubungan mereka di masa depan.
Anak ini mungkin menjadi lebih berhati-hati atau bahkan takut untuk menjalin hubungan yang serius karena ketakutan akan pengkhianatan.
Tidak hanya itu, trauma dari perselingkuhan orang tua juga bisa mempengaruhi perilaku anak.
Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang tidak teratur atau bermasalah, seperti pemberontakan, agresi, atau perilaku menarik diri.
Beberapa anak mungkin mencari perhatian dengan cara yang negatif sebagai cara untuk mengatasi perasaan mereka yang terluka dan kebingungan.
Perselingkuhan orang tua membawa dampak jangka panjang yang serius bagi anak.
Penting bagi orang tua untuk menyadari konsekuensi ini dan berusaha menjaga kesehatan emosional dan psikologis anak selama masa-masa sulit.
Mengatasi konflik dengan cara yang sehat dan terbuka, serta menyediakan dukungan emosional yang memadai, sangat penting untuk membantu anak mengatasi trauma perselingkuhan.
Kemudian, pastikan Anda bisa membangun kembali kepercayaan serta stabilitas dalam hidup anak.*** (Umi Uswatun Hasanah)