SERAYUNEWS – Ketika seorang anak mengetahui bahwa salah satu atau kedua orang tuanya berselingkuh, perasaan yang muncul bisa sangat membingungkan dan menyakitkan.
Bahkan, menghadapi orang tua selingkuh juga tidak mudah. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan psikologis anak.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan beberapa langkah yang dapat anak lakukan untuk menghadapi situasi sulit saat orang tua selingkuh.
Pertama, penting bagi seorang anak untuk memahami bahwa perselingkuhan orang tua bukanlah kesalahan mereka.
Konflik dalam pernikahan adalah masalah antara orang tua dan bukan akibat dari tindakan atau perilaku anak.
Menyadari hal ini dapat membantu anak untuk tidak memikul beban emosional yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya.
Kemudian, Anda juga harus menghadapi pengkhianatan yang muncul dalam keluarga. Anda mesti mengekspresikan, lantaran sangat menyakitkan.
Anak perlu mendapat ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka, baik melalui berbicara dengan teman dekat, anggota keluarga lain, atau konselor profesional.
Menulis jurnal atau menggambar juga bisa menjadi cara efektif untuk mengekspresikan emosi.
Mencari dukungan dari pihak ketiga yang netral dapat sangat membantu. Konseling keluarga atau terapi individu bisa menjadi cara yang baik untuk memahami dan mengelola perasaan.
Kelompok dukungan untuk anak yang mengalami situasi serupa juga bisa memberikan perspektif dan kekuatan untuk menghadapi masalah ini.
Anak seringkali terjebak di tengah-tengah konflik orang tua. Sangat penting bagi anak untuk tetap netral dan tidak memihak salah satu orang tua.
Mendukung salah satu pihak atau menjadi mata-mata untuk salah satu orang tua hanya akan menambah beban emosional dan memperburuk situasi.
Ketika menghadapi masalah keluarga, anak sering kali mengabaikan kesejahteraan pribadi mereka.
Penting bagi anak untuk terus fokus pada kegiatan yang mereka nikmati, seperti hobi, olahraga, atau aktivitas sosial lainnya. Ini dapat membantu mereka jaga keseimbangan emosional dan fisik.
Rutinitas memberikan rasa stabilitas dan normalitas di tengah kekacauan. Anak harus mencoba untuk mempertahankan rutinitas sehari-hari.
Misalnya, pergi ke sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan melanjutkan tugas-tugas rumah. Rutinitas ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Jika memungkinkan, anak harus mencoba berbicara dengan kedua orang tua secara terbuka tentang perasaan mereka.
Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu mengklarifikasi situasi dan mengurangi ketidakpastian.
Orang tua yang bertanggung jawab harus mendengarkan dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
Anak perlu memahami bahwa mereka mungkin tidak bisa memperbaiki hubungan orang tua mereka.
Menyadari batasan ini dapat membantu anak untuk menerima situasi dengan lebih baik dan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali mereka sendiri.
Menghadapi perselingkuhan orang tua adalah tantangan besar, tetapi dengan dukungan dan strategi yang tepat, anak dapat melalui masa sulit ini dengan lebih baik.
Penting bagi anak untuk mengingat bahwa dia tidak sendirian. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantunya melewati masa-masa sulit ini.*** (Umi Uswatun Hasanah)