SERAYUNEWS – Bagaimana cara memperingati Hari Puisi Nasional? Tidak banyak yang tahu bahwa Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April, dan tanggal ini dipilih bukan tanpa alasan.
Hari tersebut merupakan hari wafatnya Chairil Anwar, salah satu tokoh besar sastra Indonesia yang meninggal pada 28 April 1949.
Sosok Chairil Anwar hingga kini tetap menjadi panutan bagi sastrawan modern karena karya-karyanya yang tajam, emosional, dan penuh semangat pembaruan.
Chairil Anwar bukan hanya sekadar penyair. Ia adalah simbol perlawanan melalui kata-kata, tokoh revolusioner dalam sastra Indonesia, serta penulis yang berhasil menghidupkan puisi sebagai media reflektif dan kritik sosial.
Dengan gaya bahasa yang khas dan karakter puisi yang kuat, ia menjadi “guru” bagi banyak penulis puisi hingga saat ini.Oleh karena itu, memperingati Hari Puisi Nasional bukan sekadar seremonial.
Lebih dari itu, ini adalah saat yang tepat untuk menghidupkan kembali semangat kepenulisan, mempererat hubungan masyarakat dengan karya sastra, serta menguatkan puisi sebagai bagian penting dari budaya dan identitas bangsa Indonesia.
Berikut ini 5 ide kegiatan yang dapat dilakukan untuk menyemarakkan Hari Puisi Nasional 2025, khususnya pada Senin, 28 April 2025.
Lomba baca puisi merupakan cara klasik namun efektif untuk menghidupkan kembali semangat sastra di kalangan pelajar maupun masyarakat umum.
Sekolah-sekolah bisa menggelar lomba ini dengan tema tertentu, misalnya “Puisi dan Kebangsaan” atau “Refleksi Diri Lewat Kata”.
Komunitas sastra juga dapat mengadakan versi digital melalui live streaming atau kompetisi daring untuk menjangkau lebih banyak peserta.
Tak sedikit orang yang menyukai puisi namun ragu untuk menulis karena merasa tidak berbakat. Hari Puisi Nasional adalah saat yang tepat untuk membuktikan bahwa setiap orang bisa menulis puisi, asalkan diberi ruang dan bimbingan.
Workshop dapat diadakan secara langsung maupun online, melibatkan penyair lokal atau dosen sastra sebagai mentor.
Manfaat:
Ciptakan ruang publik untuk menampilkan karya puisi dari berbagai kalangan. Sekolah, universitas, perpustakaan, atau bahkan kafe lokal bisa menjadi tempat menarik untuk menyelenggarakan pameran puisi.
Karya bisa dicetak dalam bentuk poster atau diproyeksikan di layar sebagai instalasi sastra visual.
Manfaat:
Karena Hari Puisi Nasional lahir dari peringatan wafatnya Chairil Anwar, tak ada salahnya untuk mengadakan gerakan membaca puisi beliau secara kolektif dan serempak di media sosial.
Gunakan tagar seperti #HariPuisiNasional #ChairilAnwar2025 atau #MembacaChairil untuk memperluas jangkauan. Manfaat:
Salah satu cara paling unik untuk menyemarakkan Hari Puisi Nasional adalah dengan mengadakan aksi membaca puisi di tempat umum, seperti taman kota, halte, atau stasiun.
Aksi ini bisa berupa pembacaan langsung, pembagian selebaran puisi, atau bahkan mural puisi di dinding publik.
Manfaat:
Hari Puisi Nasional 2025 bukan hanya sekadar mengenang Chairil Anwar, tetapi juga menjadi momen refleksi kolektif akan pentingnya puisi dalam membentuk jati diri dan kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui puisi, kita belajar menyampaikan perasaan, merekam sejarah, dan menyuarakan perubahan dengan cara yang paling manusiawi.
Dengan mengadakan berbagai kegiatan yang menyentuh hati dan pikiran, kita turut menghidupkan kembali semangat literasi dan menyemarakkan puisi sebagai warisan budaya yang tak lekang oleh zaman.
***