SERAYUNEWS – Memilih parfum yang tepat, mesti melibatkan pemahaman tentang jenis parfum berdasarkan tingkat ketahanannya.
Parfum memiliki berbagai konsentrasi minyak esensial yang mempengaruhi aroma bertahan di kulit. Selain itu, banyak orang yang bertanya mengapa bibit parfum dicampur dengan alkohol.
Oleh karena itu, redaksi akan menjelaskan lima jenis parfum berdasarkan tingkat ketahanannya dan alasan penting di balik pencampuran bibit parfum dengan alkohol.
Pencampuran bibit parfum dengan alkohol memiliki beberapa alasan penting, antara lain:
1. Melarutkan Minyak Esensial
Alkohol berfungsi sebagai pelarut yang efektif untuk minyak esensial dalam bibit parfum.
Minyak esensial memiliki konsentrasi yang sangat tinggi dan perlu campuran alkohol untuk membuatnya lebih mudah Anda semprotkan dan aplikasikan ke kulit.
2. Meningkatkan Penyebaran Aroma
Alkohol membantu menyebarkan aroma parfum lebih baik saat disemprotkan. Ketika parfum disemprotkan, alkohol menguap dengan cepat.
Sehingga, membawa molekul aroma ke udara dan memberikan kesan pertama yang kuat. Ini membantu parfum tercium lebih luas dan lebih intens.
3. Stabilisasi dan Pengawet
Alkohol bertindak sebagai pengawet yang membantu menjaga stabilitas dan umur panjang parfum.
Ini mencegah pertumbuhan bakteri dan menjaga komposisi kimia parfum agar tetap stabil dalam jangka waktu yang lama.
4. Mengontrol Intensitas Aroma
Dengan mencampur bibit parfum dengan alkohol, produsen dapat mengontrol intensitas dan kekuatan aroma parfum. Ini memungkinkan pembuatan berbagai jenis parfum.
Adapun dengan konsentrasi yang berbeda, seperti EDP, EDT, dan EDC, yang memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang beragam.
5. Kemudahan Penggunaan
Alkohol membuat parfum lebih mudah digunakan. Tanpa alkohol, bibit parfum murni akan terlalu kental dan berminyak, sehingga sulit Anda semprotkan atau aplikasikan secara merata ke kulit.
Parfum atau Extrait de Parfum memiliki konsentrasi minyak esensial tertinggi, yaitu sekitar 20-30 persen.
Tingkat ketahanan aromanya adalah yang paling lama, biasanya bisa bertahan hingga 24 jam atau lebih.
Parfum ini seringkali memiliki harga yang lebih mahal karena kepekatannya dan daya tahannya yang luar biasa.
Eau de Parfum memiliki konsentrasi minyak esensial sekitar 15-20 persen. Parfum jenis ini cukup kuat dan tahan lama, dengan ketahanan aroma sekitar 8-12 jam.
EDP cocok untuk digunakan dalam acara formal atau saat Anda ingin aroma yang tahan lama sepanjang hari.
Eau de Toilette memiliki konsentrasi minyak esensial sekitar 5-15 persen. Parfum jenis ini lebih ringan daripada EDP, dengan ketahanan aroma sekitar 4-6 jam.
EDT sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari dan lebih cocok untuk iklim yang lebih hangat atau saat Anda menginginkan aroma yang tidak terlalu kuat.
Eau de Cologne memiliki konsentrasi minyak esensial yang lebih rendah, yaitu sekitar 2-4 persen. Aroma dari EDC biasanya bertahan sekitar 2-4 jam.
Jadi, Anda perlu menyemprotkan beberapa kali sepanjang hari. EDC sering menjadi penyegar serta memiliki aroma yang lebih ringan dan menyegarkan.
Eau Fraiche memiliki konsentrasi minyak esensial terendah, yaitu sekitar 1-3 persen. Meski mirip dengan Eau de Cologne, Eau Fraiche mengandung lebih sedikit alkohol dan lebih banyak air.
Jadi, itu lebih ringan. Aroma dari Eau Fraiche biasanya bertahan sekitar 2-3 jam dan cocok sebagai penyegar tubuh di cuaca panas.
Itulah lima jenis parfum berdasarkan tingkat ketahanan yang bisa menjadi referensi. Semoga informasi ini bermanfaat.***(Umi Uswatun Hasanah)