SERAYUNEWS – Sejarah panjang antara Indonesia dan Belanda selama masa kolonial tidak hanya meninggalkan pengaruh dalam bidang budaya, tetapi juga dalam kuliner.
Beberapa hidangan khas Indonesia yang sering kita nikmati ternyata merupakan warisan dari pengaruh Belanda.
Hidangan-hidangan ini bahkan telah mengalami penyesuaian dengan bahan dan cita rasa lokal, menciptakan cita rasa yang khas dan disukai banyak orang. Di sisi lain, beberapa makanan khas Indonesia juga telah dikenal di kancah internasional.
Berikut ini adalah lima makanan khas Indonesia yang merupakan warisan Belanda serta beberapa hidangan Indonesia yang mendunia. Yuk, simak informasi berikut!
Selain makanan warisan Belanda, Indonesia juga memiliki berbagai hidangan otentik yang telah dikenal luas di dunia. Hidangan-hidangan ini terkenal dengan cita rasa yang kaya dan penggunaan berbagai rempah.
Rendang merupakan salah satu makanan Indonesia yang paling terkenal di dunia. Hidangan daging sapi yang dimasak dalam waktu lama dengan santan dan bumbu rempah-rempah ini dikenal karena kelezatannya dan teksturnya yang empuk.
CNN bahkan menobatkan rendang sebagai salah satu makanan terenak di dunia. Rendang sering disajikan di restoran-restoran Indonesia di luar negeri dan menjadi favorit banyak orang dari berbagai negara.
Nasi goreng adalah hidangan yang identik dengan Indonesia dan sering ditemui di banyak restoran internasional.
Berbagai versi nasi goreng tersedia di luar negeri, tetapi nasi goreng khas Indonesia terkenal dengan tambahan kecap manis, telur, ayam, atau udang, serta bumbu-bumbu yang menggugah selera.
Sate atau satay adalah daging yang dipotong kecil, ditusuk, dan dipanggang, kemudian disajikan dengan saus kacang yang gurih.
Beragam jenis sate, seperti sate ayam, sate kambing, dan sate lilit dari Bali, sangat terkenal di kalangan internasional.
Restoran-restoran di Eropa, Amerika, dan Asia sering kali menyajikan sate sebagai salah satu menu utama dengan berbagai variasi.
Kroket adalah makanan warisan Belanda yang terbuat dari kentang tumbuk yang diisi dengan daging cincang atau ragout, lalu dibalut dengan tepung roti dan digoreng hingga garing.
Di Indonesia, kroket telah menjadi camilan populer yang sering ditemukan di berbagai acara atau sebagai makanan ringan sehari-hari.
Schotel berasal dari kata “schaal” dalam bahasa Belanda yang berarti wadah atau piring. Di Indonesia, hidangan ini dikenal dengan nama makaroni schotel.
Terbuat dari makaroni yang dicampur dengan susu, telur, keju, daging, dan sayuran, schotel kemudian dipanggang hingga matang.
Teksturnya yang creamy dan lezat menjadikannya sajian istimewa di berbagai acara keluarga atau perayaan.
Selat Solo adalah hidangan yang diadaptasi dari “slavink” Belanda. Hidangan ini terdiri dari daging sapi yang disajikan dengan saus asam manis yang lezat, serta aneka sayuran seperti wortel, buncis, dan kentang goreng.
Selat Solo merupakan contoh makanan yang diolah sesuai dengan selera masyarakat Jawa, sehingga memiliki cita rasa manis khas Jawa meski berasal dari hidangan Barat.
Perkedel awalnya berasal dari Belanda dengan nama “frikadel”, namun di Indonesia, makanan ini diadaptasi menggunakan kentang sebagai bahan utamanya.
Cara membuat perkedel dimulai dari kentang yang dihaluskan, dicampur dengan bumbu, lalu digoreng hingga kecoklatan. Varian lain yang populer adalah perkedel jagung.
Makanan ini sering dijadikan lauk pendamping atau camilan ringan.
Semur adalah hidangan berbahan dasar daging yang dimasak dengan kecap manis dan rempah-rempah.
Meski semur memiliki akar dari hidangan Belanda yang disebut “smoor”, versi Indonesia lebih kaya akan bumbu seperti kayu manis, cengkeh, dan pala, yang memberikan rasa khas Nusantara.
Semur sangat populer di seluruh Indonesia dan hadir dalam berbagai variasi, tergantung pada daerahnya.
Demikian lima makanan khas Indonesia yang merupakan warisan Belanda. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***