SERAYUNEWS – Mitos tentang eksim sering kali beredar di masyarakat, meskipun kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan kerap disalahpahami.
Masih banyak orang yang percaya pada mitos-mitos seputar eksim, yang sayangnya dapat menyesatkan dalam hal pencegahan dan penanganannya.
Untuk meluruskan kesalahpahaman ini, berikut adalah lima mitos umum tentang eksim serta faktor-faktor yang bisa memperparah kondisi tersebut.
Produk pembersih dengan bahan kimia keras dapat menghilangkan minyak alami kulit, membuatnya kering dan rentan mengalami peradangan.
Sebaiknya, gunakan sabun yang lembut dan hindari deterjen beraroma kuat.
Banyak produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia atau parfum dapat memicu iritasi.
Agar gejala eksim tidak semakin parah, pilihlah produk yang hypoallergenic dan bebas parfum maupun bahan kimia agresif.
Meskipun panas bisa memberikan rasa nyaman pada kulit yang gatal, penggunaan botol air panas atau kompres hangat justru bisa memperburuk peradangan pada kulit yang terkena eksim.
Hindari kontak langsung dengan panas pada area yang mengalami flare-up. Selain itu, suhu ekstrem, cuaca kering, dan paparan alergen juga dapat memicu kekambuhan eksim.
Salah satu mitos terbesar adalah bahwa eksim hanya dialami oleh anak-anak. Padahal, eksim, terutama atopic dermatitis, memang sering muncul pada masa kanak-kanak, namun kondisi ini bisa bertahan hingga dewasa.
Bahkan, ada juga yang baru mengalami eksim saat dewasa meskipun sebelumnya tidak memiliki gejala. Eksim bisa berulang sepanjang hidup, tanpa batasan usia.
Walaupun stres bisa memperparah gejala eksim, stres bukanlah penyebab langsung dari kondisi ini. Eksim muncul karena kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang mempengaruhi fungsi pelindung kulit.
Stres dapat memicu flare-up, tetapi bukanlah akar penyebab eksim. Oleh karena itu, pengelolaan stres memang penting, tetapi tidak akan sepenuhnya mencegah atau menyembuhkan eksim.
Banyak yang salah paham dan mengira eksim menular. Padahal, eksim adalah peradangan kulit yang bukan disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Jadi, Anda tidak bisa menularkan eksim melalui kontak fisik.
Meskipun gejalanya tampak parah, eksim tidak menular dan aman untuk berinteraksi dengan penderita eksim.
Ada anggapan bahwa mandi setiap hari akan memperparah eksim karena menghilangkan minyak alami kulit. Faktanya, mandi yang benar justru dapat membantu mengatasi eksim.
Mandi dengan air hangat (bukan panas) selama 10 hingga 15 menit, menggunakan sabun lembut, dan segera melembabkan kulit setelah mandi bisa membantu membersihkan kotoran dan alergen yang memperburuk eksim.
Banyak yang percaya bahwa penderita eksim tidak boleh berenang, terutama di kolam yang mengandung klorin. Namun, sebenarnya penderita eksim tetap bisa berenang dengan beberapa langkah pencegahan.
Klorin memang bisa mengiritasi kulit, tapi efeknya bisa diminimalkan dengan mengaplikasikan pelembab sebelum dan sesudah berenang, serta mandi segera setelah keluar dari kolam.
Itulah lima mitos yang sering beredar tentang eksim beserta faktor-faktor yang dapat memperburuk kondisinya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.***