SERAYUNEWS – Siapa sih yang tidak tertarik dengan bisnis kuliner? Berjualan makanan terbilang menguntungkan dan tak pernah sepi peminat.
Walau terlihat mudah, pemasaran produk makanan ternyata memerlukan trik dan strategi khusus lho. Seperti dalam hal cara pemasaran produk, hingga dengan kualitas produk. Hal pertama yang harus kamu perhatikan saat mulai berbisnis makanan adalah menentukan kategori makanan yang kamu jual.
Produk makanan umumnya dibedakan sebagai perishable food dan non-perishable food. Perishable food adalah makanan yang cepat rusak dan mungkin memerlukan pendinginan atau kulkas. Sedangkan non-perishable food adalah makanan yang tahan lama dan tidak memerlukan pendinginan.
Kali ini, kita akan fokus membahas tentang pemasaran makanan non-perishable, karena selain lebih tahan lama, produk makanan ini juga lebih mudah didistribusikan.
Berikut adalah strategi pemasaran produk makanan jadi yang bisa kamu jadikan referensi:
Apabila kamu adalah produsen dari produk makanan, maka cara pemasaran produk makanan yang paling penting adalah bahan baku. Bahan baku yang berkualitas sangat menentukan citarasa makanan yang dijual. Ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai bahan baku yang akan kamu gunakan. Cara memasarkan produk makanan yang baik adalah dengan menjaga produk tetap segar dan tidak mutunya tidak turun. Agar mutu bahan baku tetap terjaga, kamu bisa bekerjasama dengan beberapa supplier yang sudah kamu seleksi sebelumnya.
Tak bisa dipungkiri bahwa kemasan menjadi citra pertama yang akan dilihat konsumen. Jadi, semakin unik kemasan yang kamu gunakan, maka konsumen pun akan semakin tertarik untuk membeli. Selain menggugah selera, kemasan juga harus dibuat dari material yang aman atau food grade.
Salah satu strategi pemasaran makanan adalah dengan mengambil kepercayaan konsumen dengan adanya sertifikasi. Produk makanan yang dijual harus dipastikan aman untuk dikonsumsi oleh pelanggan. Untuk memastikan hal tersebut maka kamu perlu mendapatkan sertifikasi untuk produk kamu. Ini termasuk penting untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan dan bisa juga berimbas ke masalah hukum. Sertifikasi bahan pangan yang diperlukan umumnya adalah sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi Halal.
Makanan jadi juga lebih mudah dipromosikan secara online. Misalnya, saat kamu menjual produk snack atau kue kering, kamu bisa menyajikan berbagai foto produk makanan di berbagai platform online seperti website, social media atau marketplace digital.
Memiliki ciri khas dalam setiap bisnis adalah keharusan agar produk yang kamu jual tampil beda dengan produk kompetitor. Ciri khas akan menjadi citra positif yang dapat merebut perhatian konsumen.
Jangan lupa, lakukan riset mendalam dan tentukan target pasar yang tepat untuk produk makanan Anda dan pilihlah strategi yang bijak untuk bisnis Anda.
***