SERAYUNEWS – Konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel memiliki sejarah panjang dan berakar dari perkembangan matematika sejak zaman kuno.
Walaupun sulit untuk menunjuk satu tokoh sebagai “penemu” persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, ada beberapa tokoh penting dalam sejarah matematika yang memberikan kontribusi besar pada konsep ini.
Mari kita kenali beberapa tokoh yang berperan dalam pengembangan persamaan linear dan ilmu aljabar.
Penggunaan persamaan linear satu variabel sudah ada sejak masa Mesir kuno. Sekitar 1800 SM, teks matematika yang dikenal sebagai Papirus Rhind menunjukkan beberapa masalah matematika yang melibatkan persamaan linear sederhana.
Meskipun kita tidak tahu pasti siapa matematikawan yang menyusunnya, teks ini memberikan gambaran bahwa konsep persamaan linear satu variabel telah diterapkan untuk memecahkan masalah praktis, seperti perhitungan biji-bijian atau jarak.
Diophantus adalah seorang matematikawan Yunani yang dikenal sebagai “Bapak Aljabar”. Ia terkenal dengan karyanya Arithmetica, yang berisi serangkaian permasalahan matematika yang melibatkan persamaan.
Diophantus mungkin bukan orang pertama yang memperkenalkan persamaan linear, tetapi ia memainkan peran penting dalam memperkenalkan simbol-simbol aljabar dan notasi yang memudahkan perumusan persamaan.
Dalam Arithmetica, Diophantus menyajikan solusi untuk masalah-masalah yang kini kita kenali sebagai persamaan linear satu variabel.
Abu Abdullah Muhammad ibn Musa Al-Khwarizmi, seorang ilmuwan Persia, dikenal sebagai tokoh kunci dalam perkembangan aljabar.
Bukunya, Al-Kitab al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, merupakan salah satu buku aljabar pertama di dunia.
Al-Khwarizmi memperkenalkan metode penyelesaian persamaan linear dan kuadrat. Melalui karyanya, ia mempopulerkan istilah “al-jabr” (yang berarti penyelesaian atau penyederhanaan), yang akhirnya menjadi asal kata “aljabar” dalam bahasa Inggris.
Al-Khwarizmi menggunakan metode penambahan dan pengurangan untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel, meskipun pada zamannya belum ada notasi simbolis seperti yang kita kenal sekarang.
Rene Descartes, seorang filsuf dan matematikawan Prancis, memiliki peran penting dalam pengembangan notasi aljabar modern.
Descartes memperkenalkan penggunaan huruf-huruf seperti x, y, dan z untuk mewakili variabel dalam persamaan.
Dalam karyanya La Géométrie, Descartes menjelaskan hubungan antara aljabar dan geometri, yang dikenal sebagai geometri analitis.
Pemikirannya mempermudah penyelesaian persamaan linear dan membawa matematika ke tingkat baru yang lebih abstrak dan formal.
Leonhard Euler adalah seorang matematikawan Swiss yang berjasa dalam pengembangan berbagai cabang matematika, termasuk aljabar.
Salah satu kontribusi Euler yang sangat penting adalah memperkenalkan notasi modern dalam matematika, seperti penggunaan tanda-tanda operasi yang lebih jelas dan efisien untuk persamaan.
Euler juga memberikan kontribusi besar dalam studi tentang persamaan dan fungsi linear. Meskipun ia bukan penemu konsep persamaan linear, peran Euler dalam memodernisasi matematika sangat penting bagi perkembangan ilmu ini.
Carl Friedrich Gauss, seorang matematikawan Jerman, dikenal karena kontribusinya di banyak bidang matematika, termasuk aljabar linear.
Gauss mengembangkan metode eliminasi Gauss, sebuah teknik untuk menyelesaikan sistem persamaan linear yang melibatkan beberapa variabel.
Teknik ini masih menjadi dasar bagi banyak metode penyelesaian persamaan linear dalam matematika dan ilmu komputer saat ini.
Gauss membantu memperluas konsep-konsep persamaan linear dari satu variabel menjadi beberapa variabel.
Meskipun tidak ada satu “penemu” untuk persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, para tokoh seperti Diophantus, Al-Khwarizmi, Rene Descartes, dan Gauss telah berkontribusi besar dalam pengembangan konsep dan notasi aljabar.
Mereka membentuk dasar yang membuat persamaan dan pertidaksamaan linear dapat dipahami, diajarkan, dan digunakan dalam berbagai bidang hingga saat ini.
Kontribusi mereka memungkinkan manusia memecahkan masalah-masalah praktis dan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikianlah 6 ilmuwan yang turut ikut andil dalam
***