SERAYUNEWS – Sejak awal 2024 ini, total sudah ada 650,5 hektar sawah di Banyumas yang terserang hama wereng. Banyak petani yang mengalami kerugian hingga jutaan Rupiah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa membenarkan ada 650,5 hektar yang terkena hama wereng.
Tetapi dia memastikan, tidak ada yang mengalami gagal panen. Karena pihaknya telah melakukan berbagai upaya, untuk menanggulangi hal tersebut bersama pihak terkait lainnya.
Dari serangan hama itu, dinas telah membentuk tim bersama Laboratorium Jatilawang khusus hama penyakit, serta Direktorat Pengendalian dari Kementerian Pertanian.
“Setiap hari ada laporannnya, terkait penanganan pengendalian, bahkan samapi ada open kamera (diskusi, red),” ujarnya.
Selain itu, ada juga berbagai bantuan obat-obatan yang jumlahnya cukup banyak. Dia mengakui, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya serangan wereng.
“Sebagian besar itu karena tanam tidak serentak, jadi sama saja menyediakan makanan hama wereng itu. Kalau serentak tanam bareng, ketika panen mereka tidak dapat makanan kemudian mati,” kata dia.
Menyeragamkan petani agar mau menanam secara serentak, menurut Jaka memang cukup sulit. Namun, pihaknya terus mengupayakan hal tersebut.
Selain faktor tidak serempaknya masa tanam, juga karena adanya faktor cuaca serta kurang monitoringnya petani dalam memantau serangan sejak awal masa tanam.
“Idealnya pengamatan setiap hari, kalau populasinya dalam satu petak itu banyak, bisa langsung pengendalian. Selain itu, saya juga sedang galakkan tanam bunga yang disenangi wereng,” kata dia.