SERAYUNEWS – Kumpulan ide lomba Hardiknas 2025 sesuai dengan tema yang ditetapkan Dikdasmen. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 akan segera diperingati dengan semangat baru.
Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) mengimbau seluruh instansi dan satuan pendidikan untuk menyelenggarakan kegiatan yang inspiratif dan inklusif.
Peringatan Hardiknas bukan hanya sekadar seremoni, melainkan momen penting untuk menggerakkan semangat belajar, mempererat kolaborasi antarwarga sekolah, serta menguatkan nilai-nilai pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Bagi sekolah dan lembaga pendidikan yang ingin memeriahkan Hardiknas 2025, berikut ini 7 ide lomba yang relevan dengan tema dan mampu melibatkan berbagai pihak, mulai dari siswa hingga guru.
Lomba ini menantang siswa dan guru untuk menuangkan ide-ide kreatif dalam bentuk video singkat berdurasi 3–5 menit.
Isi video dapat berupa refleksi pengalaman belajar, kritik konstruktif terhadap sistem pendidikan, hingga gagasan inovatif membangun sekolah impian yang inklusif dan bermutu.
Video bisa diunggah di media sosial dengan tagar #Hardiknas2025 dan #PendidikanBermutu.
Tujuan: Mendorong literasi digital, kreativitas, dan keberanian menyuarakan aspirasi pendidikan.
Dalam semangat “partisipasi semesta”, lomba esai kolaboratif ini mengajak siswa dan guru menulis bersama.
Topik esai bisa menyesuaikan subtema seperti transformasi pendidikan, teknologi dalam pembelajaran, hingga tantangan belajar di daerah terpencil.
Kategori penilaian: Keaslian ide, relevansi dengan tema, dan keterlibatan kedua pihak dalam penyusunan naskah.
Siswa dari berbagai jenjang bisa mengikuti lomba poster edukatif ini dengan media digital maupun manual.
Poster harus menampilkan pesan kuat tentang kesetaraan akses pendidikan, pentingnya pendidikan inklusif, serta nilai-nilai kebhinekaan.
Manfaat: Meningkatkan kesadaran visual dan pemahaman siswa terhadap isu-isu pendidikan nasional.
Guru-guru dapat berkompetisi dalam menyajikan model pembelajaran yang kreatif dan efektif, terutama yang bisa diterapkan di kelas-kelas dengan keterbatasan sarana.
Inovasi ini bisa mencakup penggunaan media lokal, metode pembelajaran aktif, atau pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics).
Kriteria penilaian: Dampak inovasi, keberlanjutan, dan skalabilitas.
Lomba ini cocok untuk siswa SD hingga SMA yang ingin mengekspresikan penghargaan dan cerita inspiratif tentang guru mereka.
Peserta menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, didukung dengan ekspresi yang menggugah.
Fokus: Penguatan karakter siswa dan penghargaan terhadap peran guru dalam pendidikan bermutu.
Siswa SD atau guru PAUD bisa menunjukkan keterampilan bercerita melalui lomba mendongeng.
Cerita harus mengandung pesan moral dan relevan dengan dunia pendidikan. Bonus poin untuk cerita dengan tokoh-tokoh yang mewakili keragaman Indonesia.
Dampak positif: Mengembangkan kemampuan berbicara, imajinasi, dan minat baca sejak dini.
Kegiatan ini mendorong satuan pendidikan untuk membuat program aksi nyata selama seminggu penuh dalam rangka Hardiknas, seperti membuat taman literasi, menggelar kelas lintas jenjang, atau membuka program belajar bersama siswa berkebutuhan khusus.
Tujuan akhir: Mewujudkan lingkungan belajar yang ramah, adil, dan partisipatif, sesuai semangat Hardiknas 2025.
Peringatan Hardiknas 2025 bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen bersama mewujudkan pendidikan berkualitas, merata, dan inklusif.
Sesuai Surat Edaran Pedoman Hardiknas 2025 dari Dikdasmen, seluruh pihak diimbau tidak hanya menyelenggarakan kegiatan, tapi juga mengunggah konten publikasi yang membangkitkan semangat belajar di tengah masyarakat.
Melalui lomba-lomba yang melibatkan guru, siswa, hingga orang tua dan komunitas, semangat “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua” bisa menjadi nyata.
Demikianlah ide lomba Hardiknas 2025 sesuai tema yang ditetapkan Dikdasmen.
***