SERAYUNEWS – Selingkuh adalah tindakan menjalin hubungan emosional atau fisik dengan orang lain di luar ikatan hubungan, seperti pernikahan atau pacaran.
Selingkuh melibatkan pengkhianatan terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pasangan dan sering kali berujung pada perasaan sakit hati, kekecewaan, dan ketidakpercayaan dalam hubungan.
Ada berbagai faktor yang bisa memicu seseorang untuk selingkuh. Namun, penyebabnya sering kali kompleks dan berlapis-lapis. Apa saja? Yuk, simak sampai akhir.
Ketika seseorang merasa tidak terpenuhi secara emosional dalam hubungannya, mungkin mencari dukungan dan pengakuan dari orang lain.
Sementara itu, kurangnya komunikasi, perhatian, atau afeksi dari pasangan bisa membuat seseorang merasa terabaikan dan mencari pelarian di luar hubungan yang ada.
Ada sejumlah masalah dalam kehidupan seksual, seperti kurangnya keintiman, ketidakcocokan seksual, atau frekuensi hubungan intim yang rendah.
Hal tersebut bisa menjadi alasan seseorang mencari pemenuhan kebutuhan tersebut di luar hubungan. Selain itu, ketidakpuasan seksual seringkali menjadi pemicu kuat untuk perselingkuhan.
Selanjutnya, hubungan yang telah berjalan lama sering kali mengalami fase kebosanan atau monoton.
Kemudian, rutinitas yang itu-itu saja tanpa adanya variasi atau kejutan bisa membuat seseorang merasa jenuh dan mencari kegembiraan atau tantangan baru melalui perselingkuhan.
Stres akibat pekerjaan, masalah finansial, atau masalah pribadi lainnya bisa mempengaruhi kualitas hubungan.
Selain itu, selingkuh kadang kala menjadi pelarian sementara dari tekanan dan masalah.
Tidak hanya itu, beberapa orang memiliki masalah dengan komitmen dan tidak siap untuk menjalani hubungan jangka panjang.
Mereka mungkin merasa tertekan atau terjebak dalam hubungan dan melihat perselingkuhan sebagai cara untuk menjaga kebebasan mereka.
Siapa sangka, rupanya lingkungan sosial dan teman-teman yang mendukung perilaku selingkuh bisa menjadi faktor pendorong.
Jika seseorang berada dalam lingkungan yang menganggap selingkuh sebagai hal yang wajar atau biasa, mungkin cenderung untuk mengikuti perilaku tersebut.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik atau biologis mungkin berperan dalam kecenderungan seseorang untuk selingkuh.
Melansir dari klikdokter.com, setiap pria dan wanita yang mempunyai kecenderungan berselingkuh, dipengaruhi oleh gen yang diwariskan secara genetik.
Pasalnya, 63 persen kecenderungan selingkuh pada pria diturunkan secara genetik. Sementara itu, pada wanita sebanyak 40 persen.
Hal ini termasuk dorongan seksual yang tinggi atau ketidakmampuan untuk merasa puas dengan satu pasangan.
Selingkuh adalah tindakan kompleks yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.
Memahami penyebab-penyebab ini dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah dalam hubungan dan mencari solusi yang tepat.
Penting untuk membangun komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menjaga komitmen untuk menghindari perselingkuhan dan menjaga keharmonisan hubungan.*** (Umi Uswatun Hasanah)