SERAYUNEWS – Tanggal 8 Mei 2025 jatuh pada hari Kamis dan bukanlah sekadar hari biasa dalam kalender. Tanggal 8 Mei 2025 memperingati apa saja?
Di balik tanggal ini, tersimpan sejumlah peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional.
Mulai dari bidang kesehatan, kemanusiaan, hingga spiritualitas, 8 Mei menjadi simbol refleksi dan kesadaran atas berbagai isu yang berdampak luas pada kehidupan manusia, terutama kaum perempuan.
Beberapa peringatan yang jatuh setiap tanggal 8 Mei mencerminkan pentingnya edukasi dan solidaritas. Khususnya isu-isu yang menyentuh langsung kehidupan perempuan seperti kanker ovarium dan hak atas layanan kesehatan yang setara.
Berikut ini daftar lengkap peringatan yang diperingati setiap tanggal 8 Mei beserta maknanya:
Peringatan ini ditujukan untuk menghormati pendiri Gerakan Palang Merah Internasional, Jean-Henri Dunant, yang lahir pada 8 Mei 1828.
Hari Palang Merah menjadi simbol kemanusiaan, netralitas, dan kesetaraan dalam memberikan pertolongan.
Di tengah bencana dan konflik, peran Palang Merah sangat penting, termasuk dalam memberikan layanan kesehatan darurat yang sering menyasar perempuan dan anak-anak sebagai kelompok rentan.
Peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya deteksi dini dan edukasi tentang kanker ovarium, salah satu jenis kanker yang paling mematikan bagi perempuan.
Banyak kasus kanker ovarium terdeteksi pada stadium lanjut karena gejalanya yang samar. Melalui momentum ini, kampanye kesehatan reproduksi dan pemeriksaan rutin sangat dianjurkan, terutama bagi perempuan usia produktif.
Tanggal 8 Mei juga menjadi ajang untuk mengedukasi masyarakat tentang thalassemia, penyakit kelainan darah yang dapat diturunkan secara genetik. Thalassemia memengaruhi kemampuan tubuh memproduksi hemoglobin dengan baik.
Pentingnya skrining pranikah menjadi salah satu topik yang sering dibahas, terutama untuk mencegah risiko lahirnya anak dengan thalassemia mayor, yang kerap mengharuskan transfusi darah seumur hidup.
Tanggal ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan perempuan yang kerap kurang mendapat prioritas.
Baik kanker ovarium maupun dampak thalassemia, dua-duanya menyentuh kehidupan perempuan secara langsung—baik sebagai penderita maupun sebagai ibu yang berperan dalam melahirkan generasi sehat.
Organisasi kesehatan dunia pun memanfaatkan momen ini untuk mengampanyekan akses kesehatan yang merata, penyuluhan mengenai gaya hidup sehat, dan edukasi tentang pentingnya melakukan pemeriksaan rutin. Selain itu, peran perempuan dalam dunia kemanusiaan juga semakin mendapat sorotan, termasuk dalam pelayanan Palang Merah di seluruh dunia.
Tanggal 8 Mei bukan hanya deretan peringatan tanpa makna, tetapi sebuah ajakan untuk peduli, berempati, dan beraksi nyata dalam isu-isu kemanusiaan dan kesehatan.
Khususnya bagi perempuan, ini adalah momentum refleksi untuk menjaga kesehatan dan mendukung edukasi masyarakat. Mari jadikan 8 Mei sebagai hari yang menggugah kesadaran kita terhadap perjuangan hidup yang lebih sehat, setara, dan bermartabat.
***