Cilacap Selatan, serayunews.com
Manager Production Unit Cilacap Prasetiyo Budi bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Her Sri Nintowati berkunjung langsung ke bengkel nelayan yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi RT 02 RW 05 Kelurahan Tambakreja, Minggu (27/11/2022).
Pada tahun 2019, PTPL memberikan pelatihan mekanik dan bisnis kepada 15 anggota Rukun Nelayan Tambakreja. Kemudian, terbentuk unit usaha bengkel yang memberikan manfaat bagi lebih 850 anggota Rukun Nelayan di sana. Bengkel ini memudahkan para nelayan dalam melakukan perbaikan mesin kapal, membeli bahan bakar, dan melakukan servis rutin.
Tahap awal pendampingan bengkel berwawasan lingkungan dengan pemberian bantuan perbaikan sarana dan branding bengkel. Selanjutnya pembekalan wawasan lingkungan mengingat pemakaian pelumas pada mesin nelayan yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaannya. Selain itu, pengurus koperasi tak lepas dari pendampingan dalam pengembangan bisnis/wirausaha.
Koperasi Mina Lumbung Jaya dengan salah satu unit bisnis berupa bengkel nelayan ini juga dapat prndampingan dari akademisi Universitas Diponegoro. Pada tahun 2022, ada pengukuran dampak program melalui SROI (Social Return on Investment) dengan hasil rasio 1: 6.60.
Artinya setiap 1 rupiah yang diinvestasikan akan memberi value creation sebesar 6.60 atau setiap investasi 10 juta rupiah akan menghasilkan social return on investment Rp66 juta. Adapun tahun 2023 proyeksinya menjadi rasio 1: 8.10 dan perkiraannya berkembang di masa datang.
“Semoga para nelayan di Tambakreja makin solid dengan adanya pendampingan dari PTPL. Kita masih harus terus mencari gagasan kolaborasi lainnya untuk berkembang lebih baik,” harap Prasetiyo Budi.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Lumbung Jaya Agusmantari mengatakan, selain unit usaha bengkel, koperasinya juga menyediakan perlengkapan alat tangkap nelayan hingga alat rambu laut. Di bengkel koperasi itu juga menerima perbaikan berbagai jenis mesin perahu tempel.
“Kita sediakan alat tangkap nelayan salah satunya pancing, untuk perbengkelan juga rutin memberikan jasa perbaikan mesin tempel serta gantaran, dan mesin lainnya. Sementara ini baru ada empat mekanik termasuk satu kelapa mekanik, sebelumnya juga sudah kami latih,” ujarnya.
Ketua Rukun Nelayan Tambakreja Paino mengatakan, dengan keberadaan bengkel nelayan tersebut membantu mempermudah nelayan setempat dalam memperbaiki dan servis rutin mesin.
“Paling tidak bisa memangkas transport, karena biasanya keluar Tambakreja lumayan jauh, sekarang sudah tambah dekat,” ujarnya.
Koperasi Mina Lumbung Jaya harapannya menjadi contoh sukses nelayan dari Cilacap Selatan yang bisa dicontoh oleh rukun nelayan lainnya di Kabupaten Cilacap.