SERAYUNEWS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara menyebabkan aliran Sungai di Desa Kalibombong meluap hingga menerjang jembatan.
Akibatnya, Jembatan Kalibombong yang menghubungkan Kecamatan Kalibening dan Karangkobar putus pada, Kamis (6/3/2025).
Jembatan tersebut, putus setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kalibening.
Debit air Sungai Kalibombong meningkat drastis, sementara kapasitas sungai yang kecil tidak mampu menampung volume air yang ada.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan bahwa sebelum kejadian, hujan deras memang mengguyur wilayah Kalibening dan Karangkobar. Kondisi ini menyebabkan air sungai meluap dan berdampak pada beberapa titik.
“Hujannya memang tidak berlangsung lama, sekitar pukul 14.00 WIB hingga 15.30 WIB, tetapi sangat deras. Akibatnya, sungai tidak mampu menampung air hujan, hingga meluap dan memutus Jembatan Kalibombong,” katanya.
Jembatan Kalibombong merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Kecamatan Kalibening dan Karangkobar. Saat ini, jalur tersebut ditutup untuk semua kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
“Kondisi jembatan sudah putus dan anjlok akibat fondasi yang tidak mampu menahan derasnya arus sungai. Bebatuan penahan jembatan juga hanyut terbawa aliran air,” tambahnya.
Selain memutus akses jembatan, hujan deras juga menyebabkan banjir di beberapa titik. Namun, banjir tersebut tidak berlangsung lama.
Meski demikian, jembatan yang putus membuat warga Kalibombong harus menempuh jarak lebih jauh untuk mencapai Karangkobar maupun sebaliknya.
BPBD Banjarnegara segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) untuk menangani kondisi jembatan.
Langkah-langkah strategis akan ditentukan guna mempercepat pemulihan akses bagi masyarakat terdampak.