
SERAYUNEWS – Film Zootopia dikenal sebagai salah satu karya animasi Disney dengan dunia hewan yang sangat beragam, menghadirkan berbagai jenis mamalia dari beragam habitat.
Meski begitu, penonton yang jeli mungkin menyadari satu hal: tidak ada satu pun reptil yang muncul di film tersebut. Tidak terlihat ular, kadal, buaya, maupun kura-kura. Padahal, hampir semua jenis mamalia, dari tikus kecil hingga gajah, mendapatkan porsi tampil.
Pertanyaannya, mengapa reptil sama sekali tidak diikutsertakan? Penjelasannya ternyata tidak sekadar soal estetika visual, tetapi berkaitan dengan konsep dunia Zootopia yang cukup kompleks.
Pada tahap awal pengembangan, Disney sempat merancang sebuah area bernama Reptile Ravine, zona khusus tempat tinggal reptil seperti ular dan buaya.
Namun, zona ini akhirnya dihapus karena memperluas lingkup dunia Zootopia secara berlebihan sehingga berpotensi mengganggu fokus alur utama.
Konflik inti Zootopia berfokus pada relasi sosial antara predator dan mangsa yang sama-sama mamalia, misalnya serigala, singa, rubah, dan kelinci.
Jika reptil turut dimasukkan, fokus cerita dapat bercampur dan memengaruhi kejelasan tema diskriminasi dan prasangka sosial yang ingin disampaikan.
Dalam lore yang tidak ditampilkan langsung di film, reptil dikisahkan tidak diperbolehkan tinggal di pusat kota Zootopia. Reptile Ravine ditempatkan jauh dari pusat kota dan dianggap sebagai area terpisah.
Alasannya, sistem sosial, ekologi, dan habitat reptil dianggap terlalu berbeda sehingga Disney memilih berfokus pada satu kelompok hewan saja.
Bagi penonton muda, reptil seperti ular dan buaya dapat menimbulkan rasa takut. Tim produksi khawatir kehadiran banyak reptil akan mengubah suasana film menjadi lebih menegangkan.
Karena itu, mereka mempertahankan kesan ceria dan ramah keluarga tanpa elemen visual yang dapat mengganggu kenyamanan penonton anak-anak.
Jika reptil ikut menjadi bagian dari dinamika sosial di Zootopia, maka tim kreatif perlu menjelaskan hubungan evolusi, perilaku, hingga hierarki mereka dalam dunia modern.
Penambahan ini dikhawatirkan memperberat alur yang sebenarnya sudah cukup padat.
Meski tidak muncul dalam film pertama, keputusan untuk tidak menampilkan reptil justru memberi dampak positif.
Dengan memusatkan dunia Zootopia pada mamalia, penonton dapat lebih mudah memahami konflik utama: prasangka sosial serta perbedaan status antara predator dan mangsa.
Fokus alur tetap tertata pada perjalanan Judy Hopps serta interaksinya dengan Nick Wilde tanpa adanya subplot yang mengganggu.
Keputusan ini juga membuka peluang bagi Disney untuk mengeksplorasi Reptile Ravine di proyek mendatang. Jika sekuel atau spin-off dibuat, penonton dapat melihat sisi lain dunia hewan yang lebih beragam.
Kesimpulannya, absennya reptil dalam Zootopia bukan karena kelalaian, melainkan keputusan kreatif dan teknis yang diperhitungkan matang.
Mulai dari fokus cerita, kenyamanan visual, hingga desain dunia, semuanya dirancang agar pesan sosial film tetap kuat dan mudah dipahami.