
SERAYUNEWS – Kamboja resmi mundur dari SEA Games 2025 di Thailand pada 10 Desember 2025.
Keputusan Komite Olimpiade Nasional Kamboja (NOCC) ini mengejutkan dunia olahraga Asia Tenggara, terutama karena SEA Games 2025 baru dibuka di Bangkok pada 9 Desember 2025.
Mundurnya Kamboja menandai pertama kalinya negara peserta cabut total dari ajang multicabang tersebut, meski sebelumnya mereka sudah menarik diri dari delapan cabang olahraga.
Konflik perbatasan Kamboja-Thailand menjadi pemicu utama mundurnya Kamboja dari SEA Games 2025, dengan faktor ekonomi dan infrastruktur menambah beban persiapan sebelumnya.
Thailand dan Kamboja saling tuding memulai bentrokan sejak 8 Desember 2025, melibatkan ancaman berat dan serangan udara jet F16 Thailand di wilayah Preah Vihear.
Lebih dari 500.000 warga mengungsi, dengan korban tewas mencapai 14 orang termasuk empat tentara Thailand dan enam warga sipil Kamboja.
Pengalaman SEA Games 2023 saat Kamboja jadi tuan rumah merupakan contoh beban ekonomi berat. Apalagi, ada anggaran Rp1,5 triliun untuk infrastruktur stadion dan venue.
Thailand mengalokasikan Rp1 triliun untuk SEA Games 2025. Ini lebih hemat, tapi Kamboja menghadapi kritik fasilitas jadi gajah putih setelah event karena kurang pemeliharaan.
Ekonom seperti Stephen Higgins mencatat investasi ratusan juta dolar rawan sia-sia jika tak ada nilai jangka panjang bagi masyarakat.
Sebagai negara berkembang, Kamboja mengalami tantangan kemiskinan dan prioritas dana sosial melebihi olahraga, mirip kekhawatiran pra-SEA Games 2023.
Mundur dari cabang seperti sepak bola, judo, dan wushu sejak November. SEA Games 2023 mendorong pariwisata dan PDB, tapi biaya tinggi menekan anggaran Kamboja yang mengandalkan bantuan Tiongkok.
Kamboja mundur mengganggu jadwal SEA Games 2025, tapi panitia Thailand melanjutkan acara dengan komitmen negara lain seperti Singapura.
Kamboja meraih posisi keempat di SEA Games 2023 dengan medali banyak, tapi tahun ini nol medali sebelum mundur.
Infrastruktur Thailand lebih siap karena anggaran efisien, termasuk venue hemat di Chonburi, berbeda dengan Kamboja yang membangun stadion multifungsi lengkap hotel dan mall.
Konflik perbatasan Thailand-Kamboja 2025 mengakibatkan korban jiwa dan pengungsian ribuan yang menekan atlet Kamboja fokus kompetisi.
Pemerintah Kamboja memprioritaskan keselamatan warga dan atlet di tengah konflik perbatasan Thailand yang memicu mundur SEA Games 2025. Faktor dan infrastruktur terbatas menjadi pendukung keputusan.***