SERAYUNEWS – Pernah nggak sih, kamu merasa anakmu berubah? Anak yang tadinya ceria, tiba-tiba menjadi lebih diam atau sebaliknya dari pendiam menjadi lebih rewel?
Jangan buru-buru nge-judge mereka cuma cari perhatian, ya. Bisa jadi, itu tanda kalau mereka beneran butuh perhatian lebih dari kita.
Nah, yuk kita bahas beberapa tanda yang sering muncul kalau anak mulai merasa haus perhatian.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan kenapa anak selalu mencari perhatian. Mereka seringkali merasa lapar, bosan, capek, ngantuk atau butuh waktu khusus dengan orang tua.
Perlilaku anak mencari perhatian seperti ini sangatlah wajar, apalagi kalau anakmu masih usia balita. Bunda harus peka apa yang mereka inginkan.
Ngambek, marah-marah, atau nangis tiba-tiba padahal nggak ada yang salah? Ini mungkin sinyal kalau mereka ingin lebih didengar.
Kadang, mereka cuma butuh kamu duduk bareng dan dengerin cerita kecil mereka, sekecil apapun itu.
Kalau anak yang biasanya mandiri tiba-tiba manja banget sama kamu, bahkan sampai nggak mau lepas, bisa jadi itu tanda mereka merasa kurang diperhatikan.
Anak-anak ini mungkin nggak tahu gimana caranya bilang, jadi mereka menunjukkan lewat tindakan.
Terkadang anak yang butuh perhatian jadi gampang tantrum bahkan di tempat umum sekalipun. Meski bikin kesel, ini salah satu cara mereka minta diperhatikan.
Bukannya langsung marah, coba deh tanya mereka pelan-pelan apa yang bikin mereka merasa perlu unjuk gigi.
Perubahan besar dalam nilai atau sikap belajar bisa jadi tanda mereka ada masalah emosional. Anak-anak yang merasa kurang diperhatikan di rumah bisa kehilangan motivasi untuk berprestasi.
Perubahan pola makan dan tidur adalah sinyal bahwa ada sesuatu yang nggak beres. Anak-anak yang merasa emosinya nggak tersalurkan sering menunjukkan lewat kondisi fisik mereka.
Pertama, tenang dulu. Jangan langsung menyalahkan diri sendiri atau anak. Mulai dari hal kecil, seperti menyediakan waktu lebih banyak untuk ngobrol sama mereka.
Kamu juga bisa ajak mereka melakukan aktivitas bersama yang mereka suka, misalnya main di taman, baca buku, atau sekadar nonton film bareng.
Selain itu, perhatikan pola komunikasi di rumah. Jangan sampai kamu lebih sering kasih kritik dibanding apresiasi.
Anak-anak butuh merasa dihargai dan dicintai, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun.
Ingat, anak yang merasa diperhatikan akan tumbuh jadi pribadi yang percaya diri dan bahagia. Jadi, jangan sepelekan tanda-tanda ini, ya. Kalau kamu merasa tanda-tanda ini makin parah, jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog anak.
Toh, lebih baik ambil langkah sekarang daripada menyesal di kemudian hari, kan? Jadi, yuk mulai berikan perhatian yang mereka butuhkan!***