SERAYUNEWS-Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi menyapa ribuan seniman ebeg atau kuda lumping di Lapangan Krida Nusantara, Cilacap, Sabtu (26/10). Pasangan Calon Gubernur nomor 1 ini berkomitmen untuk mengembangkan kesenian ebeg ini seperti K-Pop yang mendunia.
Kedatangan Mantan Panglima TNI ini disambut antusias masyarakat dan para komunitas seniman ebeg sejagat Cilacap. Menariknya, Andika bersama sang istri ikut menari dengan menaiki kuda kepang di atas karpet merah menuju panggung utama, dengan diiringi musik tradisional gendingan Banyumasan.
Adapun Andika hadir bersama Wakilnya Hendrar Prihadi alias Hendi, Tim Pemenangan Adisatrya Suryo Sulisto, Ketua DPC PDIP Cilacap Taufik Nurhidayat, serta Paslon Bupati Cilacap Setyo Budi Wibowo dan Fahrur Rozi.
Andika nampak senang bisa menyapa dan menghadiri langsung dalam acara kesenian tradisional yang disuguhkan oleh tokoh PDIP sekaligus Koordinator Komunitas Ebeg Sejagat, Rindang Suroto alias Rinto.
Andika menyebut bahwa kesenian ebeg (kuda lumping) menjadi kekuatan masyarakat Cilacap. Untuk itu, Cagub Jateng nomor urut 1 ini ingin mengembangkan potensi kesenian ebeg (kuda lumping) di Kabupaten Cilacap, dengan belajar dari berkembangnya musik K-Pop.
“Kita ingin ebeg di Cilacap ini bisa besar seperti K-pop, caranya dengan belajar dari mereka-mereka (penyanyi grup K-pop) yang sudah berhasil,” ujar Andika.
Di samping itu, Andika mencontohkan Grup K-Pop asal Korea Selatan yang kini menjadi industri seni mendunia dan banyak digemari oleh berbagai kalangan, terutama kawula muda.
“K-pop di sana (Korea Selatan) juga belum lama, artinya mereka sebelumnya tidak melakukan apa yang mereka sekarang, dan itu dimulai dari sebuah keinginan, ternyata bisa,” ungkap Andika.
“Jadi kalau mereka bisa, kita pun juga tentu harus bisa untuk bagaimana mengangkat seni tradisional kita sedemikian rupa sehingga nantinya menjadi lebih dikenal,” sambungnya.
Menurut Andika, dengan lebih dikenal, nantinya akan menghidupi para pelaku seni tersebut, seperti di Korea Selatan, termasuk di Kabupaten Cilacap yang terkenal dengan pelestari seni budaya cukup tinggi.
“Jadi K-pop yang tadinya hanya sebuah seni budaya, sekarang menjadi industri. Ini artinya kita nantinya bisa menghidupi mereka-mereka (seniman ebeg) kalau memang kesenian ini bisa dikembangkan,” ungkapnya.
Andika menyampaikan, para seniman ebeg di Cilacap mengeluhkan sudah tidak banyak lagi yang menanggap (mengundang) mereka. Sehingga mereka merasa belum bisa menghidupi dirinya dari profesinya sebagai seniman ebeg.
“Oleh karena itu kita berharap melalui gotong royong, bersama-sama mengangkat seni tradisional seperti ebeg ini, akan menjadikan mereka bisa hidup dari profesinya,” tandasnya.