Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono menghimbau kepada nelayan untuk tidak melaut dalam beberapa hari kedepan. Pasalnya, angin barat menjadi ancaman bagi nelayan, karena bisa meningkatkan risiko keselamatan.
“Saat ini sedang musim angin barat, sangat membahayakan bagi nelayan, karena angin datang dengan cepat, dan setelah pergi akan dibarengi dengan gelombang tinggi. Kami sudah menghimbau kepada nelayan untuk sementaara tidak melaut,” ujar Sarjono.
Himbauan tidak melaut ini diberikan kepada seluruh nelayan, baik nelayan yang menggunakan kapal jukung, kapal ukuran dibawah 30 GT, maupun yang berukuran diatas 30 GT.
Meskipun demikian, Sarjo mengatakan, masih ada nelayan tetap nekat melaut. Untuk itu, pihaknya juga meminta kepada nelayan tetap waspada dan hati-hati, selain itu harus membawa alat keselamatan.
“Saya sudah meminta agar mereka tetap waspada, dan awak kapal menggunakan alat keselamatan agar tidak teradi apa-apaa,” ujarnya.
HNSI, kata dia juga berkomunikasi kepada kepal-kapal yang sudha terlanjur berangkat mencari ikan di sekitar Samudera Hindia. Melalui radio, pihaknya juga menginformasikan keadaan cuaca di sekitar lokasi pencarian ikan.
“Kita selalu komunikasikan kepada mereka, terkait kondisi cuaca saat ini. Kalau ada badai disekitar lokasi pencarian mereka, kami minta untuk minggir dulu, atau ada badai yang mau lewat, untuk keamanan mereka,” katanya.
Selama tidak melaut, Sarjo juga sudah meminta kepada nelayan untuk memperbaiki alat tangkap aataupun armadanya. Sehingga ketika cuaca sudah kembali baik, maka alaat tangkap bisa dimaksimalkan untuk mendapatkan hasil maksimal.