Cilacap, serayunews.com
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman saat memberikan sambutan dalam acara Sidang ke-3 Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy, di Fave Hotel pada Jumat (7/10/2022).
Wabup menyampaikan, bahwa agar dalam penanganan sedimentasi sungai bisa optimal bukan hanya di hilirnya saja, melainkan juga dari hulunya bisa dioptimalkan pula.
“Kita dorong membantu menyelesaikan sedimentasi yang ada di sungai untuk dari hulunya, agar kabupaten-kabupaten yang ada di hulu Sungai Citanduy memperbaiki pegunungan mereka dengan mengganti tanaman keras. Sehingga jika musim hujan, tanah dan air tertahan oleh tanaman di hutan, jadi tidak sia-sia program normalisasinya,” ujarnya.
Selain optimal normalisasi sungai, Wabup juga mendorong BBWS Citanduy mengoptimalkan saluran air bagi daerah pertanian maupun perkebunan di Cilacap. Sebab Cilacap sebagai daerah ketahanan pangan Jawa Tengah dan nasional.
“Optimalisasi saluran pertanian lebih dioptmalkan, agar Cilacap yang sudah mendapatkan penghargaan sebagai Bakti Abdi Tani untuk surplus padi di Jawa Tengah maupun nasional bisa dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya.
Plh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Gandes Sawitri mengatakan, bahwa penanganan sedimentasi di hulu sungai akan lebih diintensifkan lagi. Serta penguatan wilayah pegunungan melalui gerakan menanam pohon. Akan tetapi hal itu belum sepenuhnya optimal karena keterbatasan anggaran.
“Prioritas penanganan ada normalisasi, pelebaran sungai, cuma karena sekarang keterbatasan dana ya sedikit kita pelan-pelan. Jadi untuk mengurangi sedimentasi di hulu harus segera dilakukan lebih intensif,” ujarnya.
Menurutnya, di bawah aliran Sungai Citanduy beserta anak sungai diakuinya banyak tanggul kritis yang perlu ada perbaikan. Namun karena keterbatasan anggaran tersebut, saat ini baru pada sebatas tambal sulam terhadap tanggul yang jebol.
“Kebetulan memang dilihat tanggul kita sudah tua, umurnya sudah lama, sudah tipis jadi memang harus di perbaiki. Sekarang hanya bisa OP saja, jadi kalau ada tanggul jebol kita tambal sulam, jadi belum bisa full maksimal, jadi belum ada pengantian pembuatan tanggul penahan belum maksimal,” tuturnya.
Gandes menambahkan, bahwa banyak usulan penanganan daerah yang sering banjir di Cilacap, salah satunya Tarisi Wanareja, Majenang dan sekitarnya.
“Usulan kita banyak, yang sering banjir di tarisi, Wanareja, Majenang. Seperti Sungai Cimeneng dan Kalijeruk, itu setiap tahun banjir, kebetulan ada crossing saluran Sungai Cihaur dengan Sungai Kalijeruk,” tandasnya.