Cilacap, serayunews.com
Kepala Harian Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Wijonardi mengatakan, dalam simulai tersebut warga sekolah diberikan materi membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami. Total peserta berjumlah 50 orang, mereka mengikuti kegiatan simulasi selama tiga hari.
“Materinya itu agar peserta memahami cara melindungi diri dari bencana gempa bumi, yaitu dengan cara masuk kolong meja, melindungi kepala dengan tas, kursi, atau yang lain. Kemudian lari ke lapangan terbuka atau titik kumpul,” katanya kepada serayunews.com, Rabu (23/11/2022).
Selain untuk pemahaman pribadi, kata dia, para peserta harapannya dapat menyebarluaskan hasil sosialisasi ini kepada masyarakat sekitarnya. Sehingga, pemahaman dan kapasitas masyarakat mengenai kebencanaan akan semakin meningkat. Serta sebagai upaya peningkatan SDM tentang kebencanaan untuk siswa dan guru.
“Siswa berkebutuhan khusus juga perlu memahami cara penyelamatan diri, jika ada bencana. Tentu harapan kita jangan sampai ada bencana, namun jika harus ada dapat meminimalisir jumlah korban,” jelasnya.
Terlebih, kata dia, Cilacap sebagai salah satu wilayah dengan potensi bencana alam sangat tinggi, khususnya untuk bencana gempa bumi dan tsunami karena terletak pada pertemuan dua lempeng aktif Indo-Australia dengan Eurasia. Sehingga pemahaman kebencanaan, merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakatnya.