Banjarnegara, serayunews.com
Sadar akan wilayahnya rawan akan bencana, sedikitnya 16 relawan PARI Banjarnegara melakukan pelatihan penyelamatan air dan penyisiran korban. Hal ini dilakukan untuk menambah keterampilan dan kemampuan para relawan dalam melakukan mitigasi bencana.
Koordinator relawan RAPI Banjarnegara Tejo Sumarno mengatakan, pelatihan yang melibatkan tim SAR Banjarnegara ini menjadi penting bagi para relawan yang sering terlibat aksi kemanusiaan di berbagai wilayah yang ada di Banjarnegara.
“Mereka dibekali kemampuan penyelamatan, tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung dalam penyusuran atau swiper rescue hingga pertolongan korban kecelakaan air atau water rescue,” katanya.
Pelatihan ini sengaja digelar untuk menambah pemahaman kepada masing-masing individu terkait kegiatan dalam menghadapi bencana. Sehingga, tak hanya mitigasi, namun juga penyelamatan, evakuasi korban bencana khususnya laka air.
Dikatakannya, wilayah Banjarnegara selain rawan akan longsor, juga sering terjadi kecelakaan air, sehingga keterampilan ini harus dimiliki oleh para relawan. Dengan bekal kemampuan ini, maka pada saatnya nanti mereka paham apa dan bagaimana serta harus bertindak apa jika terjadi kecelakaan air di wilayahnya. Sebab, masalah bencana merupakan tanggung jawab semua lini.
Dalam hal ini, relawan RAPI yang tersebar di seluruh wilayah Banjarnegara dan dekat dengan masyarakat. Artinya mereka harus bisa melakukan tindakan pertama. Pihaknya juga tak lupa mengingatkan bencana nonalam yakni pandemi Covid-19 yang saat ini masih tejadi. Pemberdayaan relawan ini diharapkan mampu mendorong dan mengawal masyarakat untuk tetap patuh terhadap pererapan protokol kesehatan serta berpedoman pada PPKM berbasis mikro yang sudah ditetapkan.