Cilacap,serayunews.com – Ribuan Warga Negara Indonesia yang tinggal di Australia menyalurkan hak pilihnya pada Pemilihan Presiden 2019 di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Australia pada Sabtu (13/4/2019) lalu. Di TPS yang ada di KJRI Melbourne ini, antusiasme diaspora WNI ini terlihat dari antrian panjang di halaman KJRI yang bertempat di Queens Road Melbourne Vic 3004.
Hal itu diceritakan seorang WNI asal Cilacap, Wanto kepada serayunews.com. Pemilik usaha Marvel Sticker yang ada di jalan Tentara Pelajar Cilacap ini, menetap di Shepparton negara bagian Victoria, Australia. Untuk menuju TPS yang berada di Melbourne, Wanto menempuh jarak 180 kilometer lebih dari tempat penginapannya.
“Ada dua TPS yang disediakan di Australia, di Sydney dan di Melbourne. Saya berangkat pagi pagi sekali, naik kereta dengan perjalanan kurang lebih dua jam setengah. Kemudian diteruskan naik Trem di Melbourne,” katanya.
Sesampainya dijalanan depan KJRI Melbourne, Wanto kaget dengan antrian panjang lebih yang menurutnya nyaris satu kilometer. Ribuan WNI dari berbagai daerah ternyata datang lebih pagi. Menurut informasi yang didapatkannya, sedikitnya 3500 WNI mencoblos di TPS di Melbourne. Saking panjangnya, warga Auslralia sendiri heran dengan situasi di jalanan Queens Road Melbourne.
“Saya nyampe sekitar jam 9 pagi, wah antriannya sudah panjang dan rame banget. Jalanan juga macet karena banyak orang berkumpul. Banyak orang Australia yang keheranan karena jarang ada keramaian disana. Mereka yang menggunakan mobil pribadi, sampai menurukan kaca jendela untuk tanya, ‘ ‘What Happened Here?”. Ketambahan lagi macet disaat weekend yang jarang sekali terjadi,” paparnya.
Terdapat dua model pemilu, yakni datang ke TPS atau dengan model pengiriman pos. Untuk pemilih yang terdaftar dalam DPT dan DPTb di Australia ini, melakukan pencoblosan pada pukul 09.00 AM-07.00 PM. Sedangkan pemilih pada Daftar Pemilih Khusus (DPK) dibuka pada pukul 06.00 PM -07.00 PM. Pria lulusan SMA Negeri 1 Cilacap ini, termasuk dalam kategori pemilih DPK.
“Saya registrasi kepada petugas yang ada di TPS sekitar pukul 1 siang. Karena termasuk pemilih DPK, syaratnya menunjukan paspor dan semacam surat domisili atau tempat tinggal di Australia,” katanya.
Setelah itu, kata dia, Ia kemudian kembali mengantri untuk mencoblos. Dari Antri pukul 3 sore, Wanto baru bisa mencoblos pada pukul 7 malam. Banyaknya diaspora WNI yang menyalurkan hak pilih pada hari itu, digunakan untuk ajang silahturami satu sama lain. Menurutnya, pada pemilihan kali ini tingginya antusiasme WNI di Alustralia itu karena mengikuti sejumlah pemberitaan di berbagai media online maupun isu di media sosial.
“Sebagian besar WNI usia produktif disini mengikuti apa yang terjadi di Indonesia dari media sosial maupun media online. Ada harapan besar agar Pilpres bisa merubah Indonesia lebih baik,” ujarnya.