SERAYUNEWS – Band punk asal Purbalingga, Sukatani, mendadak viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Hal ini bermula usai lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” mereka tarik dari berbagai platform digital dan kemudian dua personelnya upload video klarifikasi minta maaaf ke Polri.
Namun, di balik peristiwa tersebut, lagu ini justru makin terkenal dan diputar di berbagai tempat.
Kemudian banyak pula yang penasaran dengan makna sebenarnya dari frasa “Mau bikin gigs bayar polisi” yang terdapat dalam lirik lagu ini.
Lantas, apa sebenarnya arti dari “bikin gigs”?
Dalam dunia musik, gigs merujuk pada sebuah acara musik skala kecil yang biasanya digelar oleh musisi atau band independen. Kegiatan ini bertujuan mempromosikan karya mereka.
Berbagai sumber mengungkap bahwa gigs beda dengan konser besar yang biasanya dihadiri ribuan orang.
Gigs lebih bersifat intim dengan jumlah penonton yang biasanya tidak lebih dari 100 orang.
Acara gigs umumnya fokus pada satu genre musik tertentu. Misalnya, jika sebuah band punk seperti Sukatani menggelar gigs, maka band lain yang diundang akan memiliki genre serupa untuk menjaga suasana tetap konsisten.
Selain itu, gigs sering diadakan di tempat-tempat sederhana seperti kafe, studio musik, atau ruang komunitas.
Dengan begitu, kegiatan ini bakal memberikan suasana lebih santai dan dekat antara musisi dan penonton.
Karena skalanya kecil, penonton bisa merasakan energi musik yang dibawakan secara langsung tanpa sekat.
Euforia yang tercipta pun terasa lebih kuat, terutama jika acara digelar pada malam hari.
Sehingga, suasana yang dibawakan lagu bakal nampak intens dan penuh semangat.
Bagi musisi baru, gigs juga biasanya menjadi batu loncatan untuk membangun fan base sebelum melangkah ke panggung konser yang lebih besar.
Sehingga, tak jarang, band-band besar saat ini memulai perjalanan karier mereka dari panggung gigs kecil yang sarat semangat komunitas.
Jadi, arti lirik “bikin gigs” di lagu karya Sukatani artinya mengadakan acara musik gigs.
Mau bikin SIM bayar polisi
Ketilang di jalan bayar polisi
Touring motor gede bayar polisi
Angkot mau ngetem bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau bikin gigs bayar polisi
Lapor barang hilang bayar polisi
Masuk ke penjara bayar polisi
Keluar penjara bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau korupsi bayar polisi
Mau gusur rumah bayar polisi
Mau babat hutan bayar polisi
Mau jadi polisi bayar polisi
Aduh aduh ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Band Sukatani belakangan mengunggah video klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian.
Menariknya, personel band, yang selama ini selalu tampil menggunakan topeng, memutuskan untuk membuka identitas mereka demi klarifikasi di video tersebut.
Sementara itu, pihak Polda Jawa Tengah, mengonfirmasi bahwa mereka sempat mendatangi personel band.
Namun, polisi menegaskan bahwa tidak ada unsur pemaksaan terkait pembuatan video permintaan maaf maupun penghapusan lagu dari platform digital.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa tujuan kedatangan itu murni untuk memahami motif dan pesan di balik pembuatan lagu tersebut.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada tindakan intervensi atau pelarangan bagi band Sukatani untuk tetap berkarya.
“Nihil, itu mungkin mereka merasa memberikan informasi lanjutan kepada masyarakat, tidak ada intervensi,” ujar Kombes Pol Artanto.
Artanto juga mengungkap bahwa ke depan tidak ada larangan bagi band Sukatani untuk membawakan lagu “Bayar Bayar Bayar”
“Monggo saja, kita menghargai ekspresi yang memberikan kritik membangun kepada Polri,” ungkapnya.***