SERAYUNEWS – Kopi terkenal akan berbagai khasiatnya untuk kesehatan. Kafein yang terkandung dalam kopi berfungsi sebagai stimulan, yang secara langsung memengaruhi pikiran, meningkatkan kesadaran, dan mengurangi keletihan.
Zat antioksidannya juga berperan dalam mengurangi peradangan dalam tubuh dengan menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel. Selain itu, kopi turut berkontribusi pada fungsi organ-organ tubuh seperti hati dan ginjal.
Konsumsi kopi yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping seperti insomnia, kecemasan, peningkatan detak jantung, dan gangguan pencernaan.
Lantas, apakah kopi memberikan dampak positif untuk kesehatan hati dan ginjal?
Sejauh ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat mendukung kesehatan hati. Hal ini disebabkan oleh kandungan antioksidan serta senyawa lainnya yang berperan penting dalam mengurangi peradangan di hati.
Salah satu komponen tersebut adalah antioksidan yang disebut asam klorogenat (CGA), yang berfungsi mencegah penumpukan lemak di hati dengan cara memecah glukosa, sebagaimana dilaporkan oleh Cleveland Clinic.
Di samping itu, kopi juga diyakini dapat merangsang proses yang disebut autophagy, yang merupakan pengelolaan sel-sel rusak. Ini membantu menjaga agar fungsi hati tetap optimal.
Bagi individu yang telah mengalami penyakit hati kronis, mengonsumsi kopi setiap hari dapat memperlambat perkembangan penyakit tersebut, menurut informasi dari GoodRX.
Pengaruh ini berlaku untuk semua variasi kopi, termasuk kopi instan, kopi bubuk, espresso, kopi biasa, dan kopi yang tidak mengandung kafein.
Lebih dari itu, kopi tampaknya memberikan manfaat bagi hati dalam berbagai cara. Menikmati kopi secara rutin berkaitan dengan:
Sementara itu, mirip dengan pengaruhnya pada hati, kopi tampaknya juga mempengaruhi ginjal. Namun, hubungan antara kopi dan ginjal sedikit lebih kompleks.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda berasosiasi dengan penurunan fungsi ginjal pada orang dewasa yang lebih tua.
Namun, banyak penelitian lainnya menunjukkan bahwa kopi dapat memberikan perlindungan bagi ginjal dan membantu mengurangi risiko penyakit ginjal kronis. Salah satu alasan perbedaan temuan ini mungkin terkait dengan faktor genetik individu.
Beberapa orang memiliki variasi genetik yang membuat mereka lebih lambat dalam memproses kafein. Artinya, tubuh mereka memerlukan waktu lebih lama untuk mengurai kafein tersebut.
Bagi orang yang memiliki gen ini, konsumsi lebih dari tiga cangkir kopi per hari mungkin berhubungan dengan peningkatan tekanan darah dan penurunan fungsi ginjal.
Di samping itu, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa kopi cenderung melindungi ginjal.
Bagi mereka yang telah didiagnosis dengan penyakit ginjal kronis, National Kidney Foundation menekankan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat setiap hari adalah aman.
Meskipun demikian, karena riset mengenai kopi dan ginjal masih belum sepenuhnya jelas, mereka tidak merekomendasikan konsumsi kopi secara spesifik untuk meningkatkan fungsi ginjal.
Meskipun tidak ada jenis kopi yang secara universal paling sehat, kopi hitam tanpa pemanis adalah pilihan terbaik karena kaya antioksidan dan kafein tanpa kalori tambahan.
Susu nabati bisa menjadi alternatif yang lebih sehat daripada susu sapi jika ditambahkan, namun tetap perhatikan gula.
Kopi rendah kafein cocok untuk yang sensitif terhadap kafein, meskipun prosesnya dapat mengurangi beberapa antioksidan. Intinya, moderasi dan pilihan tambahan yang sehat sangat penting.
Oleh karena itu, perhatikan juga kualitas biji kopi yang digunakan, karena biji kopi yang berkualitas tinggi cenderung memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi.
Konsultasikan dengan dokter jika anda memiliki kekhawatiran khusus tentang konsumsi kopi dan kesehatannya, terutama jika anda memiliki kondisi medis tertentu.