SERAYUNEWS – Berakhir sudah cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor tunggal putri. Tim Indonesia berhasil merebut satu medali, yaitu perunggu atas nama Gregoria Mariska Tunjung.
Selain itu, medali emas sukses An Se Young rebut. Pebulu tangkis nomor satu dunia asal Korea Selatan tersebut mengalahkan wakil China, He Bing Jiao dalam partai final.
Bertanding di La Chapelle Arena atau Adidas Arena, Paris pada Senin (5/8/2024), si Anak Ajaib berusia 22 tahun itu menang dua gim langsung dengan skor 21-13 dan 21-16.
Sebelumnya, Gregoria Mariska berhak naik ke atas podium sebagai peraih medali perunggu usai Carolina Marin (Spanyol) yang mengundurkan diri di babak semifinal karena cedera.
Terlepas dari itu semua, medali tersebut bagi Jorji sapaan akrabnya memiliki arti penting. Bagaimana tidak, ia akan berulang tahun ke-25 pada tanggal 11 Agustus 2024 mendatang atau 6 hari lagi.
Selain itu, Jorji persembahkan sebagai kado spesial untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-79 pada 17 Agustus yang akan datang.
“Medali ini juga banyak sekali artinya untuk saya, karena di medali ini banyak usaha dari banyak orang. Ini juga jadi kado ulang tahun untuk saya minggu depan dan untuk Indonesia di tanggal 17 Agustus,” ucap Jorji, sebagaimana rilis resmi NOC Indonesia, melansir kemenpora.go.id.
Ajang Olimpiade Paris 2024 ini merupakan penampilan kedua buat Gregoria di olahraga multievent terbesar sejagat. Debutnya, tercatat ketika bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung tahun 2021 lalu.
Di Tokyo, langkahnya terhenti di babak 16 besar usai dikalahkan Ratchanok Intanon dari Thailand. Fakta menariknya adalah Jorji mampu membalas dendamnya atas Intanon di Perempat Final Olimpiade Paris.
“Semoga dengan medali ini bisa memacu aku untuk lebih berprestasi lagi ke depannya. Ini kan prestasi yang besar dalam karierku jadi semoga dengan medali ini aku bisa meraih gelar juara yang lain,” ucap pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu.
Sementara itu, setelah pertandingan semifinal, Gregoria Mariska mengaku sempat bertemu dengan Carolina Marin. Bahkan, ia juga sempat mengungkapkan rasa empati atas cedera Carolina Marin.
“Kemarin sempat ketemu saat Carolina Marin baru selesai pertandingan di ruangan medis. Kayaknya saat itu karena dia baru jatuh, jadi dia masih dalam kondisi emosi yang kurang baik karena sedih, karena mimpi buruk banget kalau atlet cedera,” ungkap Gregoria.
“Aku tanya kondisinya bagaimana, terus dia bilang ini cukup buruk. Di situ aku doain dia, aku bilang semoga recovery-nya cepat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Gregoria berharap ratu bulu tangkis Eropa tersebut bisa melanjutkan kariernya di badminton dan semoga cederanya tidak serius.
Tak lupa, ia memberikan permohonan maaf atas situasi yang tidak menyenangkan ini karena harus merebut medali perunggu tanpa perlawanan. Sikap, sportivitas juga ditunjukkan Marin dengan memberikan selamat kepada Gregoria.
***