Purbalingga, serayunews.com
Bagi beberapa sektor, bulan puasa sampai Lebaran menjadi momen yang sangat mereka nanti. Di antaranya adalah sektor perdagangan, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab, ada kecenderungan selama puasa sampai Idulfitri, tingkat konsumsi masyarakat meningkat. Tentunya hal itu berbanding lurus dengan omzet pedagang.
Sekretaris Dinas UMKM Purbalingga, Adi Purwanto mengklaim, selama bulan puasa ini menjadi momen panen pelaku UMKM. Sebab tingkat saya beli masyarakat tinggi, dibanding bulan-bulan lain. Di beberapa tempat yang biasa melaksanakan bazar Ramadan tetap melaksanakan. Tahun ini ada tambahan yang signifikan, seperti di Purbalingga Wetan dan Karangtalun.
“Memang awal Ramadan terkendala cuaca, yang sore hari hujan. Tapi hari hari akhir ini, sangat terlihat antusiasnya bagus,” katanya, Jumat (07/04/2023).
Baca juga: [insert page=’terlibat-perang-sarung-anarkis-52-remaja-digelandang-ke-mapolsek-bukateja-purbalingga’ display=’link’ inline]
Sebulan di bulan Ramadan ini, lanjut Adi, bisa menjadi pelipur lara di dua bulan sebelumnya. Pada Januari-Februari sektor UMKM di Purbalingga termasuk sepi. Namun di Maret-April ini terjadi peningkatan yang cukup tinggi.
“Di minggu-minggu ini bisa tertebus, bahkan beberapa hari ini cukup melonjak,” ujarnya.
Geliat UMKM selama bulan puasa hampir merata, baik di wilayah perkotaan sampai di pedesaan. Hampir setiap sore hari, kondisi jalanan padat. Terlebih bagi lokasi-lokasi yang ada bazar Ramadan atau pasar kaget.
“Bisa dipantau di jalan-jalan ketika sore hari, sangat ramai. Baik di jalanan wilayah kota maupun bazar di desa-desa,” katanya.