SERAYUNEWS – Wisatawan yang berencana hadir dalam Dieng Culture Festival (DCF) yang akan berlangsung pada 22-24 Agustus 2024 diimbau untuk membawa perlengkapan memadai guna menghindari risiko hipotermia. Pada periode tersebut, wilayah Dieng diprediksi akan mengalami puncak musim dingin dengan suhu yang bisa mencapai 0 derajat Celsius.
Disarikan dari berbagai sumber, hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya. Penyebab yang paling umum adalah berada di lingkungan bersuhu dingin dalam waktu yang lama. Hipotermia juga dapat disebabkan oleh hal-hal di luar penyakit. Contohnya termasuk paparan dingin atau aktivitas fisik yang ekstrem.
Gejala hipotermia ringan adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas. Pada penderita hipotermia moderat, detak jantung dan respirasi melemah hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam satu menit. Pada penderita hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan pernapasan sangat lambat hingga tidak kentara (kelihatan).
Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara, Tursiman melalui Kabid Kebudayaan Yelly Harmono mengatakan, DCF merupakan gelaran festival budaya yang puncaknya dilakukan cukur rambut gimbal atau gembel. “Kawasan Candi Dieng sekitar 2000 meter di atas permukaan laut dengan memanjang dari arah utara – selatan sekitar 1900 meter dengan lebar 800 meter. Musim dingin di Dieng bisa sangat dingin, terutama di malam hari. Suhu bisa turun hingga 0 derajat Celsius, yang dapat menyebabkan hipotermia jika tidak diantisipasi dengan benar. Kami menghimbau semua pengunjung untuk membawa jaket tebal, selimut, dan perlengkapan hangat lainnya agar tetap nyaman dan aman selama festival berlangsung,” katanya, Kamis (18/7/2024).
Menurut Yelly, DCF yang dikenal dengan berbagai acara budaya dan seni tradisional, selalu menarik ribuan pengunjung dari berbagai daerah. Namun, kondisi cuaca ekstrem di dataran tinggi Dieng dapat menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan. Oleh karena itu, panitia penyelenggara DCF mengingatkan para pengunjung untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Yelly juga menyarankan para wisatawan untuk membawa perlengkapan lain seperti kaus kaki tebal, topi, sarung tangan, dan sepatu yang sesuai untuk menjaga tubuh tetap hangat termasuk pentingnya membawa obat-obatan pribadi dan menjaga pola makan serta hidrasi yang baik untuk menjaga kondisi tubuh.
Dieng Culture Festival 2024 dijanjikan akan menjadi salah satu acara budaya yang paling spektakuler dengan berbagai atraksi menarik seperti ritual pemotongan rambut gimbal, konser musik, festival lampion, dan banyak lagi. Festival tahunan tersebut diharapkan dapat berlangsung dengan sukses dan membawa pengalaman tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Saat ini, berdasarkan catatan serayunews, dalam bulan Juli 2024, kawasan komplek Candi Pandhawa Dieng Banjarnegara sudah beberapa kali turun embun es. Turunnya embun es atau bun upas tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat keberadaan es berada di tempat terbuka. “Saat embun turun, suhu sangat dingin dan ini menjadi pengalaman tak terlupakan. Es terbentuk dan berada di alam terbuka,” kata Balqis, wisatawan asal Kabupaten Pekalongan yang datang ke Dieng hanya untuk melihat embun es.
