
SERAYUNEWS – Hujan dalam ajaran Islam bukan sekadar fenomena alam, tetapi juga bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT yang diturunkan kepada seluruh makhluk-Nya.
Karenanya, ketika hujan turun, umat Muslim diajarkan untuk mengucapkan doa-doa tertentu sebagai bentuk rasa syukur sekaligus permohonan perlindungan dan kebaikan.
Selain itu, momen turunnya hujan juga dikenal sebagai salah satu waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Banyak riwayat dan ajaran Rasulullah SAW yang menjadi dasar bagi umat Islam untuk mengamalkan doa-doa tertentu saat hujan turun.
Buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 Jam karya Anshari Taslim, misalnya, mencatat beberapa doa yang diajarkan Nabi SAW dalam beberapa kondisi khusus seputar hujan, baik ketika hujan baru turun, ketika hujan lebat atau disertai angin kencang, hingga saat petir menyambar.
Ketika hujan mulai turun, doa yang lazim dibaca umat Islam adalah doa memohon keberkahan dari hujan yang dikirimkan Allah.
Doa ini sederhana namun maknanya mendalam, yakni memohon agar hujan membawa manfaat dan tidak menimbulkan mudarat.
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Allaahumma shayyiban naafi‘aa.
Artinya: “Ya Allah, jadikan hujan ini bermanfaat.”
Selain itu, saat hujan turun dengan intensitas lebat dan berpotensi menimbulkan bahaya, umat Muslim diajarkan untuk membaca doa memohon perlindungan agar hujan dialihkan ke tempat yang membutuhkannya.
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allaahumma hawaalaina wa laa ‘alaina. Allaahumma ‘alal aakaami wazh zharaabi wa buthuuni alawdiyati wa manaabitis syajari.
Artinya: “Ya Allah, di sekitar kami saja (hujan ini turun) jangan di atas kami (membanjiri kami), ya Allah jadikan ia (air hujan itu) turun di gundukan tanah, perbukitan, lembah-lembah dan tempat tumbuhnya pohon.”
Doa ini menjadi bentuk sikap tawakal dan pengakuan bahwa segala sesuatu berada dalam kuasa Allah SWT.
Usai hujan reda, dianjurkan pula untuk membaca doa sebagai bentuk syukur kepada Allah. Bacaan ini merupakan pengakuan bahwa hujan yang turun adalah rahmat dan karunia dari Tuhan.
Dalam salah satu hadis, Rasulullah SAW mengajarkan doa yang berbunyi: “Muthirnaa bi fadhlillaahi wa rahmatih,” yang artinya “Kita diberi hujan dengan keutamaan dan rahmat Allah.”
Selain membaca doa, terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan saat hujan turun.
Salah satunya adalah mengambil berkah dari air hujan, terutama saat hujan pertama turun setelah musim kemarau.
Rasulullah SAW dikisahkan pernah menyingkap pakaiannya agar tubuhnya terkena air hujan pertama. Ketika ditanya alasannya, beliau menjawab bahwa air hujan baru saja datang dari Allah SWT, sehingga membawa berkah.
Amalan lain yang dianjurkan adalah memperbanyak doa hajat saat hujan turun. Hal ini berdasarkan hadis yang menyebutkan bahwa doa pada saat hujan merupakan salah satu doa yang tidak akan ditolak.
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan waktu ini untuk berdoa secara khusus, baik untuk kebutuhan duniawi maupun urusan akhirat.
Dalam ajaran Islam, hujan adalah ciptaan Allah yang mengandung hikmah. Karena itu, umat Muslim dilarang mencaci atau mengeluh ketika hujan turun, meskipun kadang disertai musibah.
Sikap seperti ini mencerminkan ketidaksyukuran. Apabila hujan terlalu deras dan menimbulkan kekhawatiran, Rasulullah SAW telah mengajarkan doa yang bisa dibaca agar hujan dialihkan ke tempat lain tanpa membawa bencana.
Hujan juga tercatat dalam banyak kisah penting dalam sejarah Islam. Salah satu yang terkenal adalah ketika hujan turun pada malam menjelang Perang Badar.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menjelaskan bahwa hujan tersebut menjadi penenang bagi kaum Muslim dan menguatkan langkah mereka di medan perang.
Begitu pula dalam peristiwa doa istisqa’, ketika Nabi SAW memohon turunnya hujan dalam kondisi kemarau panjang, dan Allah menurunkan hujan sebagai jawaban langsung atas doa tersebut.
Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa hujan bukan hanya fenomena alam, tetapi juga bagian dari perjalanan rohani umat Islam.
Di setiap tetes hujan, terdapat pelajaran tentang ketergantungan manusia kepada Tuhannya serta kesempatan untuk memperbanyak doa dan rasa syukur.***