SERAYUNEWS – Nyadran merupakan salah satu tradisi masyarakat yang masih dijunjung tinggi, khususnya di bulan Syaban.
Tradisi ini umumnya dilakukan dengan berziarah ke makam leluhur dan mendoakan mereka yang telah meninggal dunia.
Nyadran memiliki makna mendalam bagi masyarakat, terutama di Jawa, sebagai bentuk penghormatan dan mengenang jasa para leluhur.
Artikel ini akan membahas bacaan doa untuk Nyadran dalam Islam serta pentingnya tradisi ini dalam kehidupan sosial.
Nyadran berasal dari kata “sadran”, yang memiliki akar dari bahasa Arab “ziarah” yang berarti mengunjungi makam.
Tradisi ini diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di daerah Jawa, Madura, dan sekitarnya.
Nyadran umumnya dilakukan menjelang bulan Ramadan sebagai bentuk persiapan spiritual dengan membersihkan makam dan mendoakan arwah keluarga yang telah wafat.
Dalam Islam, mendoakan orang yang telah meninggal dunia merupakan amalan yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa bacaan doa yang dapat dibaca saat Nyadran:
Surat Al-Fatihah merupakan bacaan yang sering dibaca untuk mendoakan orang yang telah wafat. Membaca surat ini dipercaya dapat menjadi syafaat bagi mereka di alam kubur.
اللهم اغفر لهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم، وأكرم نزلهم، ووسع مدخلهم، واغسلهم بالماء والثلج والبرد، ونقهم من الذنوب والخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس.
Allāhumma ighfir lahum warhamhum wa’āfihim wa’fu ‘anhum, wa akrim nuzulahum, wa wassi’ mudkhalahum, waghsilhum bil mā’i waththalji walbaradi, wa naqqihim minal khatāyā kamā yunaqqath-thaubu al-abyadhu minad-danas.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, maafkanlah mereka, muliakan tempat tinggal mereka, lapangkan kubur mereka, bersihkan mereka dengan air, salju, dan embun, serta sucikan mereka dari segala dosa sebagaimana Engkau mensucikan kain putih dari noda.”
Surat Yasin sering dibaca saat berziarah karena memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai doa bagi orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW bersabda:
“Bacakanlah Yasin untuk orang-orang yang telah meninggal di antara kalian.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa’i)
Tahlil merupakan rangkaian doa yang berisi kalimat tauhid seperti:
1. Mempererat Silaturahmi
Nyadran tidak hanya menjadi momen untuk mendoakan leluhur, tetapi juga mempererat hubungan keluarga yang jarang bertemu.
2. Mengingat Kematian
Ziarah kubur menjadi pengingat bahwa setiap manusia akan kembali kepada Allah SWT, sehingga mendorong untuk lebih banyak beribadah.
3. Melestarikan Budaya Islami
Tradisi ini mengajarkan nilai-nilai Islam seperti bakti kepada orang tua dan leluhur.
Dengan demikian, Nyadran bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga memiliki nilai-nilai Islami yang mendalam.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari tradisi ini dan senantiasa mendoakan orang-orang yang telah mendahului kita. Wallahu a’lam bishawab.
***