SERAYUNEWS – Iktikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Ramadan.
Secara bahasa, iktikaf berarti berdiam diri atau menetap di suatu tempat. Sementara dalam istilah syariat, iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala (SWT).
Ibadah ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ketakwaan, serta meraih keutamaan Lailatul Qadar yang terdapat dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Iktikaf merupakan amalan yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha (RA), disebutkan:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan iktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa iktikaf merupakan sunnah yang sangat dianjurkan, terutama dalam 10 malam terakhir Ramadan untuk mencari keberkahan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Sebelum memulai iktikaf, seorang muslim disunnahkan untuk membaca niat. Niat ini dapat diucapkan dalam hati maupun secara lisan:
“Nawaitu al-i’tikafa fi hadzal masjidi lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya berniat melakukan iktikaf di masjid ini karena Allah Ta’ala.”
Dengan niat yang benar, ibadah iktikaf menjadi sah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Saat menjalani iktikaf, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristighfar, dan berdoa. Berikut beberapa bacaan dzikir yang dapat diamalkan:
Iktikaf memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Iktikaf merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadan. Dengan niat yang ikhlas dan amal ibadah yang istiqamah selama iktikaf, seorang muslim dapat meraih keutamaan Lailatul Qadar serta mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
***