Cilacap, Serayunews.Com
Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi menjelaskan, berdasarkan data jumlah kasus stunting di Cilacap, tahun 2018 terdapat 6.677 kasus (5,17%), tahun 2019 berjumlah 6.152 kasus (4.86%), tahun 2020 berjumlah 6.328 kasus (4,94%), sedangkan tahun 2021 masih dalam pendataan.
“Di Cilacap data stunting kita masih terkendali, diangka masih dalam batasan tidak terlalu tinggi, tentunya tetap ada penatalaksanaan, edukasi dan penyuluhan. Karena terjadinya stunting itu sejak masih di dalam kandungan,” ujarnya, Jumat (12/03/2021).
Dikatakan, bahwa penyuluhan dan edukasi sangat dibutuhkan untuk perempuan di usia produktif. Sehingga pada masa kehamilan asupan gizi bisa diperhatikan, karena akan mempengaruhi masa perkembangan calon bayi.
Dijelaskan, stunting akibat gagal tumbuh pada balita karena kekurangan gizi kronik, sehingga anak lebih pendek dari usianya. Dimana kekurangan gizi dimaksud adalah kekurangan gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) atau sejak dalam kandungan hingga sampai umur 2 (dua) tahun yang lebih dikenal dengan baduta.
“Penanganannya tidak pada anaknya, tapi kepada ibu bapaknya, agar keluarganya betul-betul memperhatikan ketika seorang ibu mulai hamil. Jadi, ukuran bayi baru lahir dengan indikasi stunting, kalau laki-laki panjang bayi (PB) kurang dari 48 cm, Kalau perempuan PB kurang dari 47 cm. Itu yang menentukan apakah, anak atau bayi nantinya mengalami stunting atau tidak,” jelasnya.
Ia menambahkan, stunting merupakan tanggung jawab bersama dan harus dicegah bersama-sama. Dengan komitmen, penguatan kerja lintas sektor/lintas program serta dilaksakan terintegrasi akan bisa menurunkan stunting di Kabupaten Cilacap.
“Kegiatan penanggulangan stunting antara lain pelatihan bagi kader stunting, pelatihan pemantauan pertumbuhan bagi kader lokus stunting, pemberian susu protein balita stunting, pengadaan motivator kit, dan cetak leaflet,” ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan keputusan Bupati Nomor 44/12/16/tahun 2021 tentang penetapan desa prioritas stunting di Kabupaten Cilacap, ada 10 desa di tiga kecamatan masuk program prioritas penanganan stunting tahun 2021. Yakni Kecamatan Jeruklegi di Desa Mandala, Kecamatan Majenang di Desa Pengadegan, dan Kecamatan Cipari meliputi 8 desa yakni, Desa Kutasari, Serang, Caruy, Sidasari, Karangreja, Cisuru, Cipari dan Pegadingan.
“Prioritas penanganan stunting kita sudah 30 desa/kelurahan, tahun 2018/2019 ada 10 desa lokus, tahun 2020 ada 10 desa/kelurahan, dan tahun 2021 ada 10 desa,” terangnya.