SERAYUNEWS- Sistem ujian tertulis, baik yang secara konvensional maupun berbasis digital, terus menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan.
Banyak guru, peserta didik, hingga pakar pendidikan menyoroti efektivitas dan tantangan dari sistem ini.
Ujian tertulis memiliki keunggulan dalam mengukur kemampuan kognitif siswa, tetapi juga menyimpan sejumlah tantangan yang perlu ditanggapi secara serius.
Lalu bagaimana pendapat Anda tentang sistem penyelenggaraan ujian tertulis saat ini? berikut ini plus-minusnya.
1. Mengukur Pemahaman Mendalam
Ujian tertulis, terutama yang menggunakan bentuk soal uraian, dinilai mampu menguji pemahaman konseptual siswa secara lebih dalam. Bentuk soal ini menuntut siswa untuk menganalisis, mensintesis, hingga mengevaluasi informasi, bukan sekadar menghafal materi.
2. Objektivitas Penilaian
Soal pilihan ganda dalam ujian tertulis memungkinkan penilaian yang lebih objektif, karena menghindari bias penilai dan mempercepat proses koreksi.
3. Efisiensi dalam Penilaian Modern
Dengan hadirnya sistem berbasis komputer atau Computer-Based Test (CBT), proses penilaian menjadi jauh lebih cepat, akurat, dan bebas dari potensi kesalahan manusia dalam pemeriksaan lembar jawaban manual.
1. Potensi Kecurangan
Salah satu tantangan terbesar adalah potensi kecurangan, baik secara langsung dalam ujian tatap muka maupun melalui celah dalam ujian daring. Ketatnya pengawasan sering kali belum mampu menutup semua potensi pelanggaran.
2. Kurangnya Variasi Penilaian
Terlalu banyak bergantung pada tes tertulis, terutama model pilihan ganda, membuat penilaian menjadi kurang variatif. Padahal, kemampuan siswa juga mencakup aspek keterampilan, sikap, dan kreativitas yang tak selalu bisa diuji lewat soal tertulis.
3. Kendala Teknis dalam Pelaksanaan CBT
Dalam sistem CBT seperti yang digunakan dalam UKPPPG 2025, kendala teknis masih menjadi momok.
Peserta diwajibkan menggunakan perangkat dengan spesifikasi tertentu (minimal RAM 4GB, webcam aktif, baterai penuh, dan koneksi internet stabil). Namun, di lapangan, banyak peserta yang masih mengalami kesulitan login, validasi dokumen, hingga keterlambatan akses fitur ujian.
1. Penyusunan Soal yang Berkualitas
Soal ujian harus dirancang sesuai kisi-kisi dan indikator pencapaian, serta mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. Ini penting agar asesmen benar-benar menggambarkan kemampuan siswa.
2. Pengawasan yang Lebih Ketat dan Inovatif
Perlu sistem pengawasan yang canggih, seperti sistem pengawasan digital dalam UKPPPG, yang mampu mendeteksi pelanggaran secara otomatis.
3. Variasi Metode Penilaian
Selain tes tertulis, institusi pendidikan perlu mengembangkan penilaian alternatif, seperti presentasi, proyek, praktik, atau penugasan berbasis masalah yang menantang kreativitas siswa.
4. Persiapan Teknis yang Matang
Peserta ujian harus dibekali pelatihan teknis, terutama jika ujian dilakukan secara daring. Edukasi terkait perangkat, konektivitas, dan cara penggunaan sistem harus diberikan secara komprehensif.
Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025 telah menerapkan sistem Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk menilai kompetensi pedagogik dan profesional guru.
Pelaksanaannya diawasi ketat melalui sistem digital, mulai dari pelarangan keluar ruangan tanpa izin hingga perekaman otomatis aktivitas peserta.
Dalam praktiknya, banyak guru menyambut baik sistem CBT ini karena memberikan kemudahan dan efisiensi. Salah satu guru asal Sulawesi menyatakan bahwa ujian online memotong biaya perjalanan dan waktu karena dapat dilakukan dari rumah masing-masing.
Namun, tak sedikit pula yang mengeluhkan kendala teknis seperti gagal login, validasi dokumen yang tertunda, dan ketergantungan pada perangkat dengan spesifikasi tinggi.
Sistem ujian tertulis, baik berbasis kertas maupun komputer, masih menjadi bagian penting dalam evaluasi pembelajaran. Namun, tantangan yang ada harus disikapi dengan inovasi, regulasi yang tepat, dan peningkatan kualitas asesmen.
Kombinasi antara objektivitas, variasi penilaian, dan kesiapan teknis akan menjadi kunci sukses dalam penyelenggaraan ujian yang adil, akurat, dan mencerminkan kemampuan peserta secara utuh.