Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas, Adi Chandra mengatakan, dari enam kecamatan ada 12 desa yang terdampak banjir dengan rincian Desa Somagede dan Desa Sokawera, Kecamatan Somagede. Kemudian Desa Kalisube, Kedunguter, Papringan di Kecamatan Banyumas. Di Kecamatan Patikraja ada Desa Wlahar Kulon dan Pegalongan.
Di Kecamatan Rawalo ada Desa Tambaknegara dan Desa Banjarparakan. Di Kecamatan Kabasen ada Desa Tumiyang. Di Kecamatan Kalibagor ada Desa Srowot dan Kalicupak.
“Semalam sekitar pukul 22.30 WIB, banjir surat surut secara drastis. Beberapa masyarakat juga sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata dia, Jumat (4/12).
Warga sudah pulang dari lokasi pengungsian seperti di kantor balai desa hingga tempat ibadah. Namun, untuk dapur umum tetap didirikan untuk memenuhi kebutuhan warga yang sempat terdampak banjir.
“Untuk pelayanan dapur umum berupa makanan siap santap pada malam hari telah didistribusikan sejumlah 975 bungkus. Ada 852 dari dapur umum Tagana, 123 dari dapur umum MDMC,” ujar dia.
Sementara itu Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Endro membenarkan bahwa sebagian pengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan bersih-bersih.
“Banjir kali ini beda dengan banjir yang ada di Kemranjen kemarin, yang ini gede tetapi langsung surut,” katanya.
Dari data sementara pihaknya ada 1.000 rumah lebih di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang terdampak. Meski banyaknya daerah yang terdampak. Namun, ia memastikan tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu.