
SERAYUNEWS – Banjir di Kecamatan Wanareja, Cilacap, semakin meluas setelah curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat debit Sungai Cikawung dan Sungai Citanduy meningkat tajam.
Dua desa, yakni Desa Sidamulya dan Desa Tarisi, kini terendam dan memengaruhi aktivitas harian ribuan warga.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Budi Setyawan, menjelaskan kondisi terkini hasil monitoring tim UPTD PKBD Majenang.
Ia menyebut genangan air terus bertambah luas dan memengaruhi pergerakan masyarakat.
“Genangan air terus meluas seiring tingginya debit sungai. Kami terus berupaya melakukan penanganan darurat bersama lintas instansi dan relawan,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Banjir merendam 6 dusun di Desa Sidamulya, dengan ketinggian air 5–50 sentimeter di halaman dan jalan, serta 5–20 sentimeter di dalam rumah pada titik-titik tertentu.
Rinciannya:
Selain pemukiman, banjir juga merendam 4 sekolah, 4 musala, 1 masjid, 124 hektare sawah, dan 38 hektare ladang.
“Untuk mobilitas, warga memanfaatkan tiga perahu polyethylene milik BPBD dan satu perahu dari LPBI NU Cilacap. Sementara dapur umum telah menyalurkan sekitar 2.100 nasi bungkus kepada warga terdampak,” ujar Budi.
Berbagai pihak ikut memberikan bantuan logistik, layanan kesehatan, serta dukungan tenaga, mulai dari Danrem 071 Wijaya Kusuma, PMI, Bawaslu Cilacap, KNPI, lembaga pendidikan, hingga organisasi masyarakat.
Kondisi Desa Tarisi masih mengkhawatirkan karena air belum menunjukkan tanda-tanda surut. Total 841 rumah dengan 1.915 jiwa terdampak.
Tinggi muka air (TMA) tercatat:
Upaya penyedotan menggunakan empat mesin dari BBWS Citanduy belum optimal karena debit sungai masih tinggi.
“Warga memilih bertahan di rumah masing-masing sambil menunggu kondisi air menurun,” terang Budi.
BPBD bersama Polsek Wanareja, Koramil 016, pemerintah desa, dan relawan terus melakukan pemantauan serta distribusi logistik.
Truk Satpol PP dan mobil pick-up digunakan untuk antar jemput anak sekolah agar aktivitas pendidikan tetap berjalan.
Kebutuhan mendesak yang masih dibutuhkan warga meliputi:
Meski hujan tidak turun dalam dua hari terakhir, BPBD menegaskan warga tetap harus waspada karena potensi cuaca ekstrem belum sepenuhnya berakhir.