SERAYUNEWS – Kebakaran masih menjadi momok serius di Kabupaten Cilacap. Hingga akhir Mei 2025, total kerugian akibat 46 kejadian kebakaran telah menembus Rp10,7 miliar. Data ini rilisan Satpol PP Cilacap, melalui bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Selain kerugian materi, 42 bangunan rusak parah akibat kebakaran, dan satu warga dilaporkan mengalami luka-luka.
Meski jumlah kasus menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 114 kejadian, dampak finansial tahun ini tergolong besar.
Plt. Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Satpol PP Cilacap, Supriyadi, menyebut faktor utama penyebab kebakaran masih terdominasi kelalaian dan kondisi teknis rumah yang tidak aman.
“46 kejadian kebakaran tersebut di antaranya oleh 24 kejadian akibat korsleting listrik, 4 kejadian dari kebocoran gas elpiji di dapur. Kemudian ada faktor human error perbuatan menggunakan korek api dan 16 dari faktor lainnya,” jelasnya, Rabu (4/6/2025).
Supriyadi mengingatkan warga bahwa musim kemarau meningkatkan risiko kebakaran, terutama akibat panas ekstrem dan bahan mudah terbakar di lingkungan permukiman.
“Kami harapkan tidak terjadi eskalasi yang cukup signifikan, meskipun memasuki musim kemarau memang banyak potensi yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga keselamatan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti beberapa kebiasaan berbahaya, seperti meninggalkan dapur saat memasak, membuang puntung rokok sembarangan, dan memakai kabel listrik tidak sesuai standar.
Bukan Hanya Kebakaran, Damkar Juga Tangani Beragam Layanan Darurat
Selain penanganan kebakaran, Damkar Cilacap juga aktif dalam berbagai operasi non-kebakaran sepanjang 2025, seperti:
Untuk penanganan cepat, masyarakat dapat menghubungi layanan darurat Damkar atau melalui aplikasi Satkartaru Siap.
Kontak Darurat Damkar Cilacap: