SERAYUNEWS – Bagi perempuan yang sudah dewasa, momen puasa Ramadan tidak bisa terlewati secara full atau penuh satu bulan. Wanita memiliki masa haid, di mana masa tersebut wanita tidak boeh melakukan ibadah wajib seperti salat dan puasa.
Begitupun dengan umat Islam yang sedang sakit, juga boleh tidak berpuasa. Namun, mereka juga tetap wajib untuk mengganti hutang puasa tersebut, setelah bulan Ramadan usai.
Waktu untuk mengganti hutang puasa tersebut tidak pasti. Selain itu, juga tidak ada ketentuan penggantian hutang puasa berurutan atau di hari yang terpisah. Namun, yang terpenting adalah jumlah hari untuk mengganti hutang puasa harus sesuai hari yang ditinggalkan saat bulan Ramadan.
Menurut kalender nasional, batas akhir waktu membayar hutang puasa berbeda-beda tiap tahunnya. Namun, secara hitungan Masehi batas akhir waktu membayar hutang puasa adalah satu hari sebelum Ramadan tiba.
Hal ini sesuai dengan sabda nabi Muhammad SAW, lewat hadis riwayat Abu Hurairah.
“Janganlah kalian mendahului puasa Ramadan satu atau dua hari kecuali puasa yang biasa dilakukan oleh seseorang, maka silakan melakukan puasa tersebut.”
Menurut maklumat pimpinan pusat Muhammadiyah, 1 Ramadan 1445 Hijriyah tahun 2024 ini, akan jatuh pada hari Senin 11 Maret 2024. Sementara itu, 1 Ramadan menurut versi Nahdlatul ulama (NU) masih menunggu hasil sidang isbat.
Jika mengacu pada keputusan Muhammadiyah, batas akhir waktu untuk membayar hutang puasa Ramadan 2024 adalah tanggal 10 Maret. Namun demikian, hutang puasa tersebut sebaiknya selesai di satu atau dua hari lebih awal dari sebelum 1 Ramadan.
Mengganti hutang puasa Ramadan wajib hukumnya bagi umat muslim. Namun, khusus untuk ibu menyusui yang tetap tidak bisa menjalankan atau membayar hutang puasa karena masih harus menyusui bayi selama 2 tahun, hutang puasa bisa berganti dengan membayar fidyah.
Demikian informasi terkait batas akhir mengganti hutang puasa tahun 2024. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah menyelesaikan hutang puasa di Ramadan tahun lalu? ***Erfanto Linangkung