Cilacap, serayunews.com
Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rahman menyebutkan, penyebab utama naiknya angka pengangguran dan kemiskinan karena Pandemi Covid-19. Hal itu berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran dan angka kemiskinan.
“Termasuk penurunan kontribusi dari sektor pariwisata, industri, dan jasa. Dampaknya ke semua sendi kehidupan,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (23/6/2022).
Syamsul menjelaskan, angka kemiskinan Kabupaten Cilacap Tahun 2021 naik sebesar 0,21 persen atau 3.110 jiwa menjadi 11,67 persen atau 201.710 jiwa penduduk miskin. Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2021 meningkat dari 9,1 persen menjadi 9,97 persen.
“Sedangkan jika mengacu data dari Kemensos, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cilacap sebanyak 1.000.199 jiwa dan keluarga miskin sebanyak 348.520 KK,” ujarnya.
Dengan begitu, Pemkab Cilacap telah menyiapkan beberapa strategi dan program untuk menanggulangi angka kemiskinan. Salah satunya dengan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, serta meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin.
Di sisi lain, pemerintahan juga tengah mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil, serta mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan. Ada juga program bantuan sosial dan jaminan sosial, program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pelaku usaha mikro dan kecil.
“Ada juga program replikasi pendampingan Desa/ Kelurahan miskin oleh dinas terkait. Di APBD Tahun 2022, kami telah siapkan sebesar 74 Miliar untuk penanganan kemiskinan, termasuk di 73 Desa yang masuk dalam kategori miskin,” tuturnya.