Purwokerto, serayunews.com
Keterbatasan ruangan di rumah sakit serta tenaga medis saat ini, mengharuskan pasien Covid-19 non kormobid harus memutar otak untuk berusaha sembuh sendiri. Hal tersebut dialami langsung oleh Tri Wuryaningsih. Bahkan selama menjalani isolasi, hanya satu kali petugas dari puskesmas mendatangi rumahnya.
“Untungnya saya mempunyai banyak teman-teman dan kerabat yang memberikan support luar biasa, salah satunya ada yang menyarankan untuk mengonsumsi air kelapa hijau dan terbukti mampu mengurangi rasa sakit kepala serta mual yang saya alami,” tuturnya, Minggu (18/7).
Lebih lanjut ibu dua anak ini menuturkan, ia meminum air kelapa hijau yang dicambur dengan garam himalaya. Selain itu juga beberapa obat serta vitamin yang diberikan oleh temannya yang berprofesi sebagai dokter.
“Saya tidak mempunyai penyakit pemberat, tetapi saat positif Covid-19 kemarin, kepala rasanya sakit sekali dan ini baru pernah saya alami, ditambah dengan rasa mual yang sampai muntah-muntah. Hal tersebut saya alami pada hari ke tiga isolasi di rumah, obat sakit kepala saja tidak bisa meredakan sakit,” kata Tri Wuryaningsih.
Terkait awal cerita terpapar Covid-19 ini, Triwur mengatakan, ia sama sekali tidak tahu dari mana bisa tertular. Sebagai akademisi yang banyak mengetahui informasi, Triwur selalu bersikap sangat hati-hati dan menerapkan prokes di manapun berada.
Setelah divonis positif Covid-19, Triwur menjalani isolasi mandiri selama 12 hari. Ia juga langsung memberitahukan teman-temannya melalui beberapa grup whatshaap, supaya orang-orang yang kemarin sempat berinteraksi dengannya, segera memeriksakan diri, untuk mencegah penyebaran virus.
Dukungan dari teman, saudara serta tetangga sangat dirasakanTri Wuryaningsih saat ia melakukan isolasi di rumah. Banyak yang mengirim makanan, hingga vitamin dan obat-obatan. Ada juga yang memberikan madu, susu serta berbagai macam makanan dan buah-buahan.
“Hari ketiga itu yang saya rasakan sangat berat, sakit kepala luar biasa, sampai saya hanya bisa berjalan merangkak, padahal saya tidak mempunyai riwayat sakit kepala sama sekali,” ujarnya.
Saat ini, kondisi Triwur sudah dinyatakan sembuh dan sudah bisa beraktivitas normal kembali. Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh teman dan kerabat yang sudah memberikan dukungan selama ia menjalani isolasi.