SERAYUNEWS-Menjadi bagian dari pembekalan dan pelatihan bagi warga binaan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara memanfaatkan lahan kosong di sekitar rutan untuk bertani bagi warga binan. Warga binaan dilatih sistem pertanian dengan memanfaatkan lahan yang ada.
Program pembinaan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Rutan Banjarnegara dalam mendukung program pembinaan kemandirian di bidang pertanian. Selain itu, ikut menyukseskan program ketahanan pangan seperti yang terkandung dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan (Yantah) Rutan Banjarnegara, sekaligus Plh Kepala Rutan Banjarnegara, Azan Subehi mengatakan, saat ini Rutan Banjarnegara memanfaatkan lahan yang ada untuk diolah. Dia mengatakan, lahan dikelola oleh warga binaan dengan menanam aneka jenis tanaman sayur dan sejenisnya.
Dalam pengelolaan, warga binaan didampingi petugas rutan dengan terus melakukan pendampingan aktif, termasuk pengawasan aktif terhadap program pertanian yang menjadi bagian dari kegiatan pembinaan.
“Kami ingin memastikan bahwa tanaman yang dikelola warga binaan ini tumbuh secara optimal. Oleh karena itu, pengecekan rutin sangat diperlukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit tanaman,” ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Menurutnya, aneka tanaman yang dibudidayakan dan dikelola warga binaan meliputi aneka sayuran seperti caisim, kangkung, kacang panjang, hingga terong. Selain memberikan keterampilan bertani bagi warga binaan, kegiatan ini juga bertujuan untuk turut menyukseskan program ketahanan pangan seperti yang terkandung dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, serta 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
”Lahan pertanian ini bukan sekadar untuk tempat menanam sayuran, akan tetapi juga menjadi ladang harapan. Di sinilah para warga binaan belajar, diberdayakan, dan menanam nilai-nilai kemandirian sebagai bekal mereka kelak ketika sudah kembali ke masyarakat,” katanya.
Selain sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian, dan mendukung ketahanan pangan, bercocok tanam juga dapat menjadi terapi kerja yang membangun mental positif para warga binaan.
Kegiatan pengecekan rutin seperti yang dilakukan Azan Subehi merupakan salah satu contoh langkah konkret Rutan Banjarnegara dalam menciptakan lingkungan yang produktif dan manusiawi. Di balik tembok tinggi dan pintu besi, ada cerita pertumbuhan bukan hanya tanaman, tetapi juga harapan.