
SERAYUNEWS-Belajar Bersama di Museum (BBM) Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja Purbalingga yang digelar estafet selama November 2025, dimulai Selasa (11/11/2025). Beragam kegiatan dilaksanakan untuk warga Purbalingga dan sekitarnya terutama pelajar mulai digelar.
Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga Wasis Andri Wibowo mengatakan kegiatan tersebut diantaranya, Pementasan Wayang Suket, Arkeolog Cilik, Festival Dolanan Tradisional, Kaharsa Fest, dan Pameran Temporer. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, seluruh kegiatan kali ini dipusatkan di museum.
Jadwal Lengkap Belajar Bersama di Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja Purbalingga:
1. Arkeolog Cilik dilaksanakan Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini telah empat kali digelar setiap tahunnya dan identik menyasar pelajar sekolah dasar sederajat. Pada tahun ini rencana mengundang sekitar 25 Sekolah Dasar se-Kabupaten Purbalingga.
2. Festival Dolanan Tradisional dilaksanakan Kamis (13/11/2025) untuk kalangan Sekolah Menengah Pertama. Rencananya diikuti sekitar 32 SMP Negeri se-Kabupaten Purbalingga untuk memperbutkan empat juara Turnamen Dakon.
3. Kaharsa Fest dilaksanakan Kamis (20/11/2025). Ditujukan untuk pelajar SMA dan SMK. Sekitar 60 pelajar terundang akan mengikuti lomba ngadi busana. Disamping itu, ada Lomba Menulis Cerita Fiksi bertema koleksi museum untuk pelajar setingkat SMA dan Lomba Menulis Pengalaman Pribadi bertema Kebudayaan di Sekitar Kita untuk siswa setingkat SMP.
4. Pentas Wayang Suket dilaksanakan Kamis (20/11/2025) dan Rabu (26/11/2025). Wayang Suket Mbah Gepuk merupakan satu dari enam Warisan Budaya tak Benda (WBtB) asal Purbalingga yang telah ditetapkan secara nasional. Pementasan Wayang Suket dengan iringan musik Terlung (siter dan calung) dengan dalang Ki Muchammad Sidik Purwoko dan Ki Lalang Jazmul Qolbi, keduanya dalang muda dari Kecamatan Rembang Purbalingga.
Terkait jadwal tersebut, Wasis menyampaikan, dengan konsep BBM ini diharapkan belajar budaya dan sejarah lokal menjadi lebih menyenangkan dan aplikatif. “Di dalamnya ada turnamen permainan tradisional dakon, ngadi busana, membuat cerpen fiksi, menulis aksara Jawa, dan banyak lainnya,” katanya.
Melalui perannya sebagai lembaga kebudayaan, Museum Prof. Dr. R. Soegarda juga berupaya mengemas sejumlah Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Purbalingga agar lebih mudah dicerna masyarakat.
Seluruh rangkaian kegiatan akan ditutup dengan Pameran Temporer pada 24-28 November 2025. “Semua kegiatan terbuka untuk umum. Jadi kami persilakan semua untuk bisa hadir,” imbuh Wasis.