Banjarnegara, serayunews.com
Aksi demosntrasi yang dilakukan siswa ini, merupakan bagian dari pembelajaran sejarah dengan tema simulasi aksi bagi pelajar kelas XII IPS 1 SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara. Dalam tema tersebut, mereka menuntut Presiden Philipina Ferdinand Marcos, mundur dari jabatannya.
Guru sejarah SMAN 1 Sigaluh, Heni Purwono mengatakan, metode pembelajaran saat ini harus bisa lebih kreatif. Sehingga materi pembelajaran, bisa dengan mudah diterima siswa.
Pembelajaran sejarah kontemporer harus dikemas sekreatif mungkin, karena isu yang dibahas cendrung kekinian dengan sumber sejarah yang melimpah.
Baca juga: [insert page=’siswa-sman-1-sigaluh-banjarnegara-dilatih-vertical-rescue-ini-tujuannya’ display=’link’ inline]
“Saya pikir metode simulasi aksi people power, sangat menarik bagi siswa. Mereka diajak melakukan simulasi demonstrasi, hal yang mungkin sangat asing bagi mereka. Namun saya rasa penting mereka pahami,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan ini sangat relevan dengan Merdeka Belajar, karena apa yang dipelajari sangat kontekstual. Dimana di Indonesia, beberapa kali suksesi kepemimpinan nasional diawali dengan peristiwa people power seperti jatuhnya Presiden Soekarno dan juga Soeharto.
“Sekaligus kami merayakan Hari Pers Nasional hari ini, siswa kami ajak untuk latihan kebebasan berpendapat di muka umum. Mereka juga dibagi dalam kelompok, termasuk ada yang membuat siaran pers, naskah orasi, poster dan lain-lain. Agar mereka juga tahu, bahwa pers merupakan unsur pendukung tegaknya demokrasi,” katanya.