SERAYUNEWS – Belasan ribu orang dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memadati halalbihalal akbar Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK) di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar, Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas, Sabtu (26/4/2025). Acara itu didukung secara penuh oleh PT Etos Kreatif Indonesia (Ethos) bersama Yayasan Amal Bunda.
Komisaris Utama PT Etos Kreatif Indonesia, Mukit Hendrayatno mengatakan dukungan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, Ethos dan Yayasan Amal Bunda berkomitmen terhadap pelestarian pendidikan Islam klasik. Kemudian, juga kepeduliannya terhadap kemanusiaan serta berbagai kegiatan keagamaan maupun kemasyarakatan.
“Kami merasa sangat tersentuh ketika menerima kunjungan dari panitia Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu, hadir para ulama dan sesepuh dari Banyumas dan Cilacap, termasuk KH Lasin dan KH Daelami serta dari Yogyakarta hadir KH Sigit Nuri. Mereka menyampaikan rencana besar ini, dan tanpa ragu kami ingin turut berkontribusi,” kata dia.
Bagi Ethos lanjut Mukit, bukan hanya soal dukungan acaranya saja. Namun, juga penghormatan atas kesinambungan warisan keilmuan Islam yang luhur dan berakar kuat di pesantren-pesantren Salafiyah. Sehingga sebagai bentuk dukungannya, Ethos memberikan kontribusi dengan memberikan lima ekor sapi untuk konsumsi para peserta acaranya.
“Dukungan ini, diharapkan dapat menambah keberkahan dan mempererat semangat kebersamaan di tengah ribuan santri, kiai dan pengasuh pesantren yang hadir dalam acara tersebut,” ujarnya.
Perlu diketahui pondok pesantren Al Anwar merupakan pondok pesantren bersejarah yang berdiri sejak tahun 1815 dan diasuh oleh KH Muchlasin (Mbah KH Lasin).
Direktur HCM & Support Service PT Etos Kreatif Indonesia, Achmad Subarkah mengungkapkan bahwa pendidikan Islam klasik dengan kitab-kitab kuning, pengajaran adab dan pendekatan spiritualis yang mendalam masih sangat relevan di era sekarang.
“Justru di tengah kemajuan teknologi dan tantangan zaman, kami percaya bahwa nilai-nilai ini adalah fondasi moral yang tidak tergantikan. Ethos, sebagai bagian dari ekosistem teknologi dan inovasi, meyakini pentingnya membangun jembatan antara warisan tradisional dan kemajuan modern. Bukan untuk menghapus satu sama lain, tetapi untuk saling melengkapi,” katanya.
Sementara itu, KH. M. Yusuf Ch dari Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK), menegaskan pentingnya peran pondok pesantren Salafiyah dalam menjaga nilai-nilai luhur tersebut.
“Bagi kami, pondok pesantren Salafiyah adalah jalan jihad di dunia ini. Mengurus pondok adalah bagian dari jihad kita bersama. Kita harus mencintai dan
menghidupkan pondok pesantren dengan keyakinan bahwa ilmu para ulama,
bersumber dari Rasulullah S.A.W., akan selalu relevan hingga hari kiamat,” katanya.
Dia mengatakan, para kiai berpesan, santri yang pulang harus terus mengaji, karena ilmu akan memudahkan hidup. Ikhlas dalam mengaji dan mengabdi kepada guru adalah kunci keberkahan.
Dia mengatakan, melalui pengabdian, Allah melancarkan usaha kita, apa pun bidangnya. Meskipun dunia berubah, pengabdian yang ikhlas akan membuka jalan keberhasilan.
Masih di lokasi yang sama, Putra Pengasuh Ponpes Al Anwar, Gus Manan Abdulloh mengungkapkan bahwa halalbihalal tersebut merupakan sebagai bentuk silaturahmi seluruh masyarakat dan pondok pesantren yang tergabung dalam P4SK.
“Kami biasa berkumpul bertemu, setelah moment Ramadan, kita lakukan silaturahmi atau halal bihalal dan dipertemukan pada hari ini. Ini pesertanya seluruh Kabupaten di Jawa Tengah dan DIY, yang diperkirakan hadir lebih dari 10 ribu orang. Jadi siapapun boleh hadir dalam acaranya ini,” kata dia.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk kolaborasi Ethos dan P4SK yang ingin menunjukkan bahwa masa depan peradaban tidak dibangun atas pemisahan antara tradisi dan teknologi, melainkan dari harmonisasi keduanya. Semangat menjaga warisan sambil tetap terbuka terhadap inovasi menjadi kunci keberlanjutan yang sejati. Dalam konteks ini, pendidikan Islam klasik dengan kekayaan nilai dan kedalaman spiritualitasnya justru dapat berjalan beriringan dengan kemajuan zaman, saling melengkapi dan memperkuat.