Cilacap, Serayunews.com- Satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap meninggal dunia pada Minggu (22/2/2020). Sampai dinyatakan meninggal dunia, hasil laboratorium PDP ini belum keluar.
“Sampai Senin (23/3) ada 17 orang PDP, hasil lab 6 negatif, satu orang PDP meninggal, dan hasil lab yang meninggal juga belum ada hasil labnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griana Dewi.
PDP yang meninggal merupakan pasien mahasiswi di Jakarta, berumur 19 tahun. PDP ini pulang ke Cilacap pada 13 Maret 2020 dengan mengeluhkan sakit dan didiagnosa sebagai infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), serta ada kesulitan napas. Kemudian tanggal 20 Maret 2020, pasien ke IGD RSUD Majenang, dengan keluhan sama.
Setelah dilakukan screening oleng tim RSUD Majenang, ada deteksi Covid-19, sehingga status pasien menjadi orang dalam pemantauan (ODP). Dirawat di ruang isolasi dan dilakukan rontgen. Hasilnya menunjukan keadaan yang semakin kurang baik, dan masuk ke kriteria PDP.
Pada 21 Maret 2020 pukul 22.00 WIB, pasien dirujuk ke RSUD Cilacap untuk ditangani oleh dr spesialis paru. Pada pukul 03.00 WIB, pasien dipindahkan ke ruang isolasi.
“Keadaan umum semakin melemah, akhirnya pukul 16.20 WIB pasien dinyatakan meninggal, dan lab swab yang untuk pemeriksaan covid 19 sudah diambil dan dikirimkan, kita tinggal menunggu hasilnya,” katanya.
Mahasiswi ini meskipun dari Jakarta, tidak memiliki riwayat bertemu dengan PDP sebelumnya. Namun karena hasil laboratorium keluar, mahasiswi tersebut negatif atau positif Covid-19.
Sampai Senin 23 Maret 2020, jumlah Pasien dalam pengawasan (PDP) ada sebanyak 17 orang, hasil lab negatif ada 6 orang, dan 12 orang lainnya masih menunggu hasil laboratorium. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 80 orang, dimana 38 orang sudah selesai pemantauan, sedangkan 42 orang masih dalam pemantauan.