SERAYUNEWS-Bencana banjir sampai saat ini masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap. Banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian besar wilayah Cilacap beberapa hari terakhir ini. Bahkan sempat terjadi hujan ekstrem.
Adapun beberapa wilayah yang masih terendam banjir di antaranya di Desa Kedawung Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Air banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter menggenangi sebagian jalan desa dan rumah warga yang letaknya di dataran rendah.
“Yang kemasukan air kisaran 20 rumah 6 KK yang mengungsi dan lainya masih bertahan, mereka mengungsi di rumah kosong milik warga,” ujar Tamrin, dari relawan Bagana yang membantu warga di lokasi banjir, Selasa (3/12/2024).
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Cilacap, selain Desa Kedawung, ada beberapa desa di wilayah Cilacap bagian timur yang terdampak banjir, di antaranya Desa Kuripan Kecamatan Kesugihan. Di desa ini banjir dengan ketinggian 30-50 Cm berdampak pada 11 rumah di Dusun Sumurgemuling Grumbul Gunungjeruk.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya. Di desa ini banjir dengan ketinggian 10-20 Cm genangi pemukiman warga Dusun Pecangakan dan Dusun Tegalanyar.
Kemudian lokasi lainnya yakni di Dusun Karag Desa Gentasari Kecamatan Kroya. Banjir yang genangi dusun ini dengan ketinggian air 40 Cm di jalan dan 20 Cm di dalam rumah. Di lokasi ini ada 1 KK 2 jiwa yang mengungsi ke tempat saudara.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Nusawungu, banjir melanda RT 02 RW 02 Desa Karangsembung dengan ketinggian air 10-70 Cm, namun belum masuk ke rumah.
Lalu di Desa Klumprit, Dusun Nusadem RT 2 RW 2 ketinggian air di dalam rumah 10-15 Cm, jumlah penduduk yang mengungsi sebanyak 5 orang dari dua KK, masing-masing mengungsi ke tempat saudara. Sedangkan di Desa Kedungbenda, Dusun Bodo RT 4 RW 2, ketinggian air mencapai 15-35 Cm.
Sementara itu, BPBD mencatat sejak terjadinya banjir pada tanggal 28 November 2024, hingga saat ini jumlah total rumah terdampak ada sebanyak 616 unit dan fasum sejumlah 2 musala, 1 pasar dan 1 sekolah dengan warga terdampak sejumlah 625 KK 2.080 jiwa di 23 Dusun, 26 Desa, 10 Kecamatan.
Dari jumlah 26 desa di 10 kecamatan tersebut, sebagian besar sudah surut dan tinggal beberapa desa saja di wilayah Cilacap bagian timur yang masih terendam banjir.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan menyampaikan, berbagai upaya dilakukan untuk penanganan banjir, termasuk koordinasi dengan BBWS SO untuk pengerahan alat berat dan penyedotan air dengan pompa.
Selain itu, juga dilakukan pendistribusian logistik permakanan bagi warga terdampak dari Dinas Sosial, dan pelayanan kesehatan gratis dari puskesmas setempat.
“Mengimbau kepada warga selalu waspada terhadap cuaca saat hujan intensitas tinggi disertai angin kencang dengan mengakses informasi cuaca dari BMKG melalui radio atau media,” ujarnya.