
SERAYUNEWS- Di tengah tingginya minat masyarakat terhadap seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), berbagai informasi seputar tahapan seleksi kerap menjadi sorotan.
Sayangnya, kondisi ini juga dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan kabar palsu. Salah satu yang terbaru adalah beredarnya undangan psikotes dan wawancara CPNS 2026 yang ramai dibagikan di media sosial dan grup percakapan.
Belakangan ini, publik dihebohkan dengan beredarnya sebuah surat undangan psikotes dan wawancara yang diklaim sebagai bagian dari seleksi CPNS 2026.
Surat tersebut terlihat meyakinkan karena menggunakan kop instansi negara serta mencantumkan nama Panitia Nasional CPNS. Banyak calon peserta yang panik dan khawatir tertinggal tahapan seleksi.
Menanggapi viralnya informasi tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) langsung memberikan klarifikasi resmi.
Melalui akun Instagram terverifikasi @kemenpanrb, pemerintah menegaskan bahwa undangan psikotes dan wawancara CPNS yang beredar adalah tidak benar alias hoaks.
Dalam klarifikasi tersebut, KemenPANRB menjelaskan bahwa surat bernomor 01/12/2025 yang mengatasnamakan Panitia Nasional CPNS merupakan dokumen palsu.
Surat itu mencantumkan jadwal psikotes dan wawancara seolah-olah akan dilaksanakan pada akhir Desember 2025 di lingkungan KemenPANRB.
Isi surat hoaks tersebut menyebutkan bahwa peserta akan mengikuti psikotes dan wawancara pada 22 hingga 23 Desember 2025 mulai pukul 08.30 WIB.
Bahkan, lokasi pelaksanaan disebutkan berada di kantor Kementerian PANRB. Namun, seluruh informasi tersebut dipastikan tidak pernah dirilis oleh pihak berwenang.
KemenPANRB menegaskan bahwa Panitia Seleksi Nasional CASN tidak pernah mengeluarkan kebijakan, keputusan, maupun undangan terkait psikotes dan wawancara CPNS sebagaimana tertulis dalam surat yang beredar.
Dengan demikian, masyarakat diminta untuk tidak mempercayai dokumen tersebut dalam bentuk apa pun.
Pemerintah mengingatkan bahwa hoaks seleksi CPNS sering kali disertai modus penipuan. Beberapa pelaku bahkan meminta imbalan uang dengan dalih memperlancar proses seleksi.
Praktik semacam ini sudah sering terjadi dan merugikan masyarakat yang kurang teliti.
Masyarakat diminta waspada jika menemukan informasi CPNS yang mengatasnamakan KemenPANRB seperti:
⦁ Menjanjikan kelulusan
⦁ Meminta biaya administrasi tertentu
⦁ Seleksi CPNS tidak pernah memungut biaya dalam bentuk apa pun dan seluruh tahapan diumumkan secara terbuka.
KemenPANRB kembali menegaskan bahwa seluruh informasi resmi terkait pengadaan ASN hanya disampaikan melalui laman resmi www.menpan.go.id serta akun media sosial resmi KemenPANRB. Informasi di luar kanal tersebut patut diragukan kebenarannya.
Masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan membagikan informasi yang belum terverifikasi. Dengan melakukan pengecekan sumber dan kebenaran berita, penyebaran hoaks CPNS dapat ditekan dan tidak menimbulkan keresahan di tengah publik.
Maraknya hoaks CPNS menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu kritis dan selektif dalam menerima informasi. Pemerintah terus berupaya memberikan klarifikasi cepat demi melindungi calon pelamar dari penipuan.
Pastikan selalu mengakses informasi CPNS hanya dari sumber resmi agar tidak terjebak kabar palsu yang merugikan.