SERAYUNEWS – Kabupaten Banjarnegara menjadi tuan rumah Jambore Pendidikan Kesetaraan Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025, yang digelar pada 12–13 Juli 2025 di kompleks Politeknik Banjarnegara.
Kegiatan ini mengusung tema inspiratif: “Berkarya, Berbakti, Peduli” dan diikuti 280 peserta dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara, Teguh Handoko, menyebut jambore ini sebagai simbol semangat belajar yang tidak mengenal batas usia atau keadaan.
“Di sinilah ajang pertemuan orang-orang hebat yang memilih untuk tidak menyerah pada keadaan. Pendidikan kesetaraan dan nilai-nilai Pramuka bertemu: kemandirian, kedisiplinan, pengabdian, dan semangat berkarya,” katanya.
Teguh juga menekankan bahwa peserta pendidikan kesetaraan adalah mereka yang berjiwa tangguh, pantang menyerah, dan terus ingin belajar dari kehidupan.
“Tidak ada jalan yang sia-sia selama kita terus melangkah. Kadang perjalanan kita tidak lurus. Kadang kita harus memutar, jatuh, lalu bangkit. Tapi justru dari situlah kekuatan dibentuk dan semangat dibakar. Dan sukses hanyalah dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuatan mental dan semangat tinggi,” katanya.
Rangkaian kegiatan dalam jambore meliputi lomba seni, olahraga, dan pengetahuan umum. Selain sebagai ajang kompetisi, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
Jambore ini sekaligus menjadi media promosi pendidikan kesetaraan kepada masyarakat luas, menunjukkan bahwa semangat belajar bisa lahir dari berbagai latar belakang.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berharap kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tapi juga mengenalkan potensi daerah, khususnya dalam bidang pariwisata dan budaya lokal.
Antusiasme peserta terlihat sejak hari pertama. Salah satunya, Rokhmat Gioramadhita, peserta asal Kabupaten Purbalingga, menyampaikan kebanggaannya bisa mengikuti jambore pendidikan kesetaraan.
“Tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk ditempuh, selagi semangat masih ada di dalam dada,” katanya.
Menurut Rokhmat, pendidikan kesetaraan telah memberinya ruang untuk tumbuh dan membuktikan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar dan sukses.